Berkah Bank Sampah
Bank Sampah Bersinar Terinspirasi dari Malang, Unitnya Ada yang Bisa Berbagi dengan Anak Yatim
BANK Sampah Bersinar (BSB) di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, sekilas seperti minimarket. Jumat (10/1) pagi, minimarket itu masih sepi. Hanya be
BANK Sampah Bersinar (BSB) di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, sekilas seperti minimarket. Jumat (10/1) pagi, minimarket itu masih sepi. Hanya beberapa petugas siap melayani warga yang akan menukarkan sampahnya.
Tumpukan sampah, seperti sampah plastik, kardus, dan botol, terlihat di bagian belakang gedung ini. Sampah-sampah itu merupakan setoran dari warga yang menabung atau berbelanja di sana.
"Warga bisa berbelanja sembako di sini dengan sampah," kata John Sumual (50), Manajer Developmen BSB, di ruang kerjanya, Jalan Terusan Bojongsoang, Jumat (10/1).
Selain berbelanja, warga juga bisa menabung di BSB. Sampah-sampah itu disetorkan warga ke BSB. Kemudian warga akan mendapat rekening BNI untuk tabungan.
BSB terbentuk dari inspirasi booming-nya bank sampah Malang. Bank sampah Malang ini merupakan bentukan dari Bank Sampah Bantul. Bank Sampah Bantul adalah bank sampah pertama di Indonesia.
"Kami terinspirasi oleh bank sampah Malang dan kami sesuaikan dengan karakteristik masyarakat di Bandung," kata John.
Kini, kata John, BSB menjadi bank sampah induk Kabupaten Bandung. "Tingkat keberhasilan meminimalisasi 0,001 persen lah, tapi minimal bisa mengubah kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah ke sungai," katanya.

Menurut Maya, admin di BSB Bojongsoang, pengelolaan BSB lebih kepada sampah-sampah anorganiknya. Namun, katanya, BSB juga bisa menerima sampah organiknya untuk dijadikan pupuk.
"Kami juga bekerja sama dengan Departemen Pertanian. Kami bisa mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos," kata Maya, Jumat lalu.
Maya berpendapat upaya ini belum berhasil 100 persen. Namun, katanya, BSB telah mengurangi 30 ton sampah per bulan yang terkumpul dari masyarakat.
BSB, yang berdiri 2014, sudah memiliki 200 unit (kelompok binaan) dan punya beberapa instansi untuk menabung sampah.
Menurut Maya, tanggapan dari masyarakat luar biasa, mereka langsung menyetor sampah-sampah tersebut.

Sosialisasi yang dilakukan BSB adalah melakukan pelatihan. Dalam pelatihan itu, masyarakat diedukasi kenapa sampah harus disetor ke bank sampah. Kemudian dijelaskan juga jenis-jenis sampah.
"Kalau mau menabung, sampah dipilah dulu. Yang anorganiknya ada yang basah ada yang kering. Mulailah dari diri sendiri untuk memilah," kata Maya.
Ismail, pengelola unit BSB di RW 09, Manggagang, Baleendah, Kabupaten Bandung, tidak semulus yang dibayangkan. Bank Sampah Ceria yang dikelolanya sempat mandek di tengah jalan. Dia harus memberikan pengertian kepada warga RW 09, Keluarahan Manggahang, Kecamatan Baleendah, dengan berbagai penolakan.
