Kisah Menara Air untuk Kereta Api Uap yang Hingga Kini Masih Berdiri di Cimahi
Sebuah menara air yang menjulang di samping rel kereta api, tak jauh dari stasiun kereta api Cimahi hingga
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Sebuah menara air yang menjulang di samping rel kereta api, tak jauh dari stasiun kereta api Cimahi hingga kini masih tetap berdiri.
Bangunan yang nampak tak lazim di zaman sekarang ini, terlihat sudah usang namun tetap kokoh.
Memperhatikan desainnya bangunan yang ramping dan tinggi itu terlintas menyerupai masjid.
Saat Tribun Jabar menyambangi menara tersebut, terlihat anak-anak yang sedang bermain didampingi orangtuanya sambil memberikan makanan.
Terdapat ventilasi udara di setiap sisi bangunan yang berbentuk persegi panjang tersebut.
• Libur Natal dan Tahun Baru, Jumlah Penumpang Kereta Naik 6 Persen Dibanding Tahun Lalu
Dua jendela nampak dari depan terlihat sudah rusak serta sebuah lubang didasar menara yang ditutupi seng.
Nampak sebuah plekat bertuliskan "aset PT Kereta Api Indonesia" tercantum juga nomor register, tanah dan gedung dinas.
Saat Tribun Jabar bertemu seorang pria tua dengan kumis tebal, ia sedang mencari sesuatu tumbuhan di sekitar lokasi.
Pria bernama Haji Ayud (65) itu mengatakan sekitar tahun 60an kereta uap tersebut masih beroperasi di Cimahi.
"Bapak masih melihat (kereta uap atau disebut kereta gejos), saya SMP sekitar tahun 60an," ujar Ayud di lokasi, Sabtu (11/1/2020).
• Mantan Asisten Ungkap Kesaksian Soal Sosok Lina Semasa Hidup, Paling Tak Terlupakan Hobi Sedekahnya
Ayud mengatakan dulu kereta uap gejos masih tetap eksis, kereta uap tersebut saat dipasok airnya dari menari air tersebut, menjadi bahan tontonan bagi warga sekitar.
"Menari air ini untuk pengisian kereta uap yang item yang keluar asap, meski sekarang menara ini sudah tak terpakai kalau bangunannya masih utuh," kata Ayud.
Ayud menceritakan menara ini sudah ada sejak zaman Belanda yang difungsikan untuk untuk menyimpan air keperluan perkeretaapian.
"Bangunan ini masuk bangunan tua, dari zaman Belanda. Dulu menara ini pertama di Cimahi," katanya.
Sementara itu, terlihat di menara tersebut, sebuah pipa yang panjang masih tetap menempel di sisi bangunan tersebut.
Atapnya yang nampak terbuat dari besi tipis sudah mulai karatan berwarna kecokelat-cokelatan.