Libur Natal dan Tahun Baru
Menkes RI Cek Kesiapan RSHS Bandung Hadapi Potensi Lonjakan Pasien saat Natal dan Tahun Baru
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto melakukan kunjungan sekaligus pemeriksaan kesiapan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RSHS Bandung
Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Maka dari itu, hal ini perlu dibenahi secara baik, efektif dan efisien, dengan melibatkan seluruh tim yang ada.
Karena bila terjadi salah perencanaan, akan berdampak juga sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas.
Disinggung terkait, antisipasi seluruh unit pelayanan kesehatan yang harus dilakukan dalam menghadapi perayaan natal dan tahun baru.
Terawan menjelaskan, saat kedua momentum itu terjadi maka pola pergerakan manusia akan semakin masif dan salah satunya berpotensi pada terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Oleh karena itu, seluruh dokter dan tenaga medis di setiap unit pelayanan kesehatan dapat menerapkan kesiapsiagaan secara shifting atau bergantian, agar kebutuhan pasien akan layanan kesehatan tetap dapat terpenuhi, baik di level puskesmas hingga di rumah sakit.
"Ya upaya ini hitung-hitung latihan dalam menghadapi hari raya lebaran nanti. Jadi kalau ini sukses, saat lebaran yang jelas jumlah pergerakan masyarakatnya lebih banyak lagi, tidak akan merasa sulit. Selain itu, kekurangan layanan kesehatan yang terjadi dalam menghadapi natal dan tahun baru ini, dapat menjadi bahan evaluasi yang harus terus ditingkatkan, karena hakikatnya, datangnya pasien adalah kehendak dari Tuhan yang maha kuasa, maka layanilah pasien itu sebaik mungkin seperti halnya melayani Tuhan," katanya.
• Amankan Lalu Lintas pada Libur Natal dan Tahun Baru, Operasi Lilin Lodaya Dimulai Hari Ini
Sementara itu, Direktur Utama RSHS Bandung, dr R. Nina Susana Dewi Sp.PK(K) MKes MMRS mengatakan, dalam menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru, RSHS Bandung akan melaksanakan pola kesiapsiagaan layanan kesehatan IGD 24 jam, yang selama ini telah dan terus dilakukan.
Sebanyak lima dokter spesialis disiapkan untuk mengantisipasi keluhan pasien selama libur Natal dan tahun baru.
Kelima dokter spesialis tersebut meliputi dokter anak, bedah, internis atau penyakit dalam, obgyn, dan anestesi.
Disamping tetap adanya dokter dan tenaga medis yang tetap bersiaga 24 secara bergantian.
"Selain penyakit gawat darurat ada juga pelayanan rutin misalnya untuk yang kemoterapi, hemodialisis dan radioterapi yang sudah terdaftar dan terjadwal. Ketika libur Natal dan tahun baru, pelayanan akan tetap berjalan, seperti biasa. Termasuk operasi yang sifatnya emergency dan sudah terjadwalkan" ujarnya di lokasi yang sama.
Sedangkan, Wakil Kepala IGD RSHS Bandung, dr Tommy Ruchimat menambahkan, selain kesiapan dari tenaga medis, pihaknya juga telah mempersiapkan sarana fasilitas penunjang layanan kesehatan, salah satunya dengan penambahan blankar baru.
Dimana dari 90 unit blankar yang tersedia, pihaknya menambah 30 unit lainnya, sehingga total yang dimiliki menjadi 120 unit.
"Sejauh ini upaya antisipasi lonjakan pasien gawat darurat yang kami persiapkan, selain menambah jumlah fasilitas blankar pasien, tapi juga kami telah mempersiapkan ruang layanan khusus, dengan mengubah ruang admision hingga selasar RSHS guna menampung sementara pasien yang dikhawatirkan adanya potensi lonjakan, seperti saat lebaran dulu," ujarnya di lokasi yang sama. (Cipta Permana).