Terpopuler

Pernyataan Menohok Sophia Latjuba Mengenai Ujian Nasional, Sebut Soal Kemalasan Pemerintah

Awalnya, Sophia menjelaskan bagaimana dirinya bisa terlibat dalam mendukung Ujian Nasional dihapus.

Editor: Yongky Yulius
Kolase (TribunJabar.id dan tangkapan layar Mata Najwa)
Artis Sophia Latjuba yang pernah ikut mendukung gugatan terhadap perbuatan melanggar hukum atas penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun 2006, mengatakan komentar menohok mengenai ujian nasional. 

TRIBUNJABAR.ID - Artis Sophia Latjuba yang pernah ikut mendukung gugatan terhadap perbuatan melanggar hukum atas penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun 2006, mengatakan komentar menohok mengenai Ujian Nasional.

Seperti diketahui, oleh Mendikbud Nadiem Makarim, Ujian Nasional dihapus dan diganti asesmen kompetensi minimum dan survei karakter pada 2021.

Sophia Latjuba mengatakan, Ujian Nasional adalah bentuk kemalasan pemerintah.

"Menurut saya, Ujian Nasional hanya dibuat karena kemalasan pemerintah saja," ujarnya, dikutip TribunJabar.id dari tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab berjudul "Menguji Ujian Nasional - Sophia Latjuba: UN adalah Bentuk Kemalasan Pemerintah (Part 2) | Mata Najwa".

Awalnya, Sophia menjelaskan bagaimana dirinya bisa terlibat dalam mendukung Ujian Nasional dihapus.

Dia mengatakan, kala itu Ujian Nasional dijadikan penentu kelulusan 100 persen.

Akibat Ujian Nasional tersebut, banyak anak yang menjadi korban.

"Bahkan ada anak yang (ikut kompetisi) International Science Champions yang tidak lulus. (Jenjangnya) SMA kalau tidak salah. Matematikanya (nilainya jeblok)," ujar ibu dari Eva Celia.

 Mendikbud Nadiem Makarim Sebut Pilihan Ganda Ujian Nasional Tak Tentukan Prestasi Siswa

Lebih lanjut, Sophia Latjuba menjelaskan, pendidikan merupakan sebuah proses pribadi manusia.

Di dalamnya, ada banyak unsur yang harus dilihat.

Unsur tersebut di antaranya adalah intelektualitas, sosial, moral, fisik, hingga spiritual.

"Dan ini adalah proses holistik integral," ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, ujian tak lebih dari sekadar soal pilihan ganda yang dibuat sekelompok orang, berlaku dari Sabang sampai Merauke.

Ujian Nasional atau UN bakal dihapus Mendikbud Nadiem Makarim, akun Instagram Kemdikbud RI kini 'diserbu'.
Ujian Nasional atau UN bakal dihapus Mendikbud Nadiem Makarim, akun Instagram Kemdikbud RI kini 'diserbu'. (Kolase TribunJabar.id (Tribunnews dan TribunJabar.id))

Ia mengatakan, pembuat soal Ujian Nasional itu latar belakangnya berbeda-beda, dan belum tentu pembuatnya adalah seorang guru.

"(Mereka) tidak tahu menangani anak. Betapa stresnya mengangani anak itu di ruang kelas. (Jadi) asesmen (sejatinya) itu adalah tugas yang berada di ruang kelas, itu tugas guru," ujar Sophia.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI dari Gerindra, Sudewo mengaku setuju dengan pendapat Jusuf Kalla yang menyebut karakter siswa bakal lembek kalau tak ada Ujian Nasional.

Ia mengatakan, mayoritas siswa pasti akan bersuka ria jika tak ada Ujian Nasional.

 Wacana Hapus Ujian Nasional, Kemendikbud Sebut Bisa Hemat Anggaran Ratusan Miliar Rupiah

Namun, tak adanya Ujian Nasional bakal membentuk karakter yang tidak bagus, mental jadi lembek, dan tidak ada daya jual.

"Meskipun dia kuat secara fisik tapi mental belum tentu," ujarnya.

Sudewo percaya, Ujian Nasional inilah yang bisa membentuk anak-anak agar memiliki nilai jual, semangatnya tinggi, hingga membentuk etos kerja baik.

Ia menyebut, ada nilai-nilai karakter yang bisa dibentuk dari Ujian Nasional.

Hari kedua pelaksanaan ujian nasional, sebanyak 289 murid SMPN 1 Bojongsoang terpaksa melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) di Gedung Desa Tegalluar, Selasa (23/4/2019).
Hari kedua pelaksanaan ujian nasional, sebanyak 289 murid SMPN 1 Bojongsoang terpaksa melaksanakan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) di Gedung Desa Tegalluar, Selasa (23/4/2019). (Tribun Jabar/Mumu Mujahidin)

"Anak-anak menghadapi Ujian Nasional saja sudah stres. Coba dibayangkan, Indonesia harus menciptakan anak yang memiliki daya saing tinggi daya saingnya global."

"Jadi dari proses dia belajar untuk menghadapi Ujian Nasional itu juga proses membangun mental dia untuk mempunyai semangat saing dengan anak-anak tingkat internasional," ujar Sudewo.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika Ujian Nasional dianggap membuat stres, pemerintah harus merespons.

Pemerintah harus mengupayakan agar anak-anak tetap senang, tapi Ujian Nasional tetap diberlakukan sebagai standar penilaian secara nasional.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved