Mitos atau Fakta Kehujanan Sebabkan Masuk Angin? Ini Penjelasan Para Ahli
Kehujanan atau berada di bawah guyuran air hujan kerap dianggap mengundang berbagai penyakit.
TRIBUNJABAR.ID - Kehujanan atau berada di bawah guyuran air hujan kerap dianggap mengundang berbagai penyakit.
Salah satu yang dipercaya banyak orang Indonesia adalah kehujanan bisa bikin masuk angin.
Padahal, tak selamanya air hujan bisa menyebabkan kita jatuh sakit.
Para ahli percaya air hujan bukan penyebab kita jatuh sakit.
Namun, cuaca dingin yang biasa terjadi saat musim hujanlah yang membuat kita mudah sakit.
Menurut Dr. William Schaffner pakar penyakit menular dari Vanderbilt University, Tennessee, suhu dingin membuat kita berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan.
Saat cuaca dingin, kata Dr Schaffner, banyak orang lebih banyak menghabiskan waktu di ruangan tertutup.
Hal ini membuat kita lebih banyak waktu untuk berdekatan atau melakukan kontak langsung dengan orang lain.
"Infeksi saluran pernapasan bisa menular hanya dalam jarak satu meter," tambahnya.
Selain itu, suhu dingin membuat lingkungan lebih lembap yang memungkinkan virus lebih mudah berkembang dan menginfeksi manusia.
Hal itulah yang membuat suhu dingin mengakibatkan banyak orang mudah jatuh sakit.
Mitos masuk angin
Di sisi lain, banyak orang percaya bahwa terjebak dalam hujan dan memakai pakaian basah dalam waktu lama bisa membuat kita masuk angin.
Padahal, para ahli sepakat hal tersebut hanyalah mitos belaka.
"Itu hanya kepercayaan lama yang kerap dikatakan oleh para orangtua," ucap Stephen Morse, seorang profesor epidemiologi dan pakar penyakit menular dari Columbia University, New York.
Jaime Friedman, dokter anak di San Diego, mengatakan mitos yang mengatakan hujan menyebabkan pilek juga disebabkan karena pemahaman yang buruk tentang virus.
Ia juga mengatakan, dingin dan menggigil yang terjadi saat hujan memang mirip dengan rasa dingin dan menggigil saat demam.