Cerita di Balik Bangungan Tua Bersejarah Gedong Buleud di Subang

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sebuah bangunan tua berdiri diatas lahan tanah cukup luas, persis berada di pinggir Jalan Raya Subang-Bandung.

Terlihat sebuah mesin yang terbuat dari besi berbentuk pipa bulat bertuliskan 'Walkers' terpajang di depan bangunan tertulis 'Gedong Buleud' tersebut.

Gedung itu tertutup rapat, hanya seorang pria tampak duduk di belakang bangunan.

Apabila dilihat sekilas, bentuk bangunan itu tampak melingkar. Bahkan bentuk tangga teras hingga tata letak bangunan juga mengikuti alur melingkar.

• Sahabat Beri Bocoran Soal Ijab Kabul Pernikahan Vanessa Angel, Keluarga Kedua Belah Pihak Datang

• Dita dan Suaminya Keluarkan Rp 1 Juta Sehari Demi Rawat 250 Kucing Terlantar

Ketika mengintip dari balik kaca, terlihat beberapa lukisan foto, peta dunia, mesin, hingga kata-kata mutiara di papan putih bergambar tokoh Douwes Dekker.

Bertuliskan "Men is zijn God opbergen meer meemabij" dan terjemahan, "Di pegunungan, manusia akan lebih dekat dengan Tuhannya."

Penjaga Gedong Buleud, Apih (34) mengatakan bangunan itu selalu terkunci. Sudah jarang dibuka untuk khalayak umum.

"Sekarang sering kosong. Setahu saya, 2016 rombongan dari berbagai daerah ramai datang kesini. Tapi sejak setahun lebih ini sudah enggak ada yang datang mengunjungi," ujar Apih, kepada Tribun Jabar, di Gedong Buleud, Kabupaten Subang, Rabu (18/12/2019).

Sepengetahuannya, bangunan berusia ratusan tahun itu pernah difungsikan sebagai rumah dinas dan ditempati orang kebangsaan Belanda bernama Bosscha.