Warga Binaan Lapas Garut Dilatih Ternak Ayam, Modal dari Pihak Ketiga

Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Garut mendapat bantuan peternakan ayam.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kakanwil Kemenkumham Jabar, Liberti Sitinjak didampingi Kalapas Kelas II B Garut, Ramdani Boy dan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman meninjau peternakan ayam di dalam Lapas Garut, Sabtu (14/12/2019). Peternakan ayam itu akan dikelola warga binaan Lapas Garut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Garut mendapat bantuan peternakan ayam.

Nantinya, sejumlah warga binaan Lapas Garut diharap bisa mendapat ilmu yang bisa diterapkan saat bebas.

Kakanwil Kemenkumham Jabar, Liberti Sitinjak, menuturkan, peternakan ayam itu merupakan hasil kerja sama dengan pihak ketiga.

Pihaknya ingin menanamkan keterampilan kepada warga binaan Lapas Garut agar tak mengulang lagi kejahatan.

"Saat keluar (dari Lapas), warga binaan bisa mentransfer pengetahuan yang didapat waktu di dalam. Begitu bebas bisa lakukan hal sama dan bermanfaat bagi masyarakat," ucap Liberti setelah meresmikan peternakan ayam di Lapas Garut, Sabtu (14/12/2019).

Diakui Liberti, setiap tahun penghuni Lapas Garut terus bertambah. Berdasarkan pengamatan pihaknya, hal itu karena persoalan ekonomi.

Napi di Lapas Sragen dan Cianjur Kendalikan Peredaran Sabu Serta Ganja di Jakarta Timur

Polres Cirebon Kota Ungkap Peredaran Sabu, Ternyata Dikendalikan Napi Lapas Ciamis

"Banyak yang kembali melakukan kejahatan karena kebutuhan ekonomi. Makanya kami adakan pelatihan. Saat keluar bisa buka lapangan kerja, terutama untuk dirinya," katanya.

Hasil dari peternakan ayam itu, tuturnya, akan masuk ke kas negara. Pembagian hasil untuk narapidana akan kembali diatur. Dalam acara tersebut, Liberti juga mengajak semua Kepala Lapas se Jawa Barat.

Liberti menyebut, selain ayam sejumlah Lapas di Jabar juga mempunyai peternakan sapi. Namun dinilai terlalu rumit dalam pengelolaannya.

"Kalau ini berhasil, target saya di semua Lapas di Jabar lebih bagus kerja sama dengan peternakan ayam. Masa panennya juga hanya 35 hari. Sapi terlalu rumit, dari makanannya juga repot," ucapnya.

Kepala Lapas Kelas II B Garut, Ramdani Boy, menuturkan, dari awal pihaknya hanya memiliki tenaga dan lahan. Modal tak dimiliki sehingga menggaet pihak ketiga untuk sarana dan prasarana.

"Diharapkan mereka dapat penghasilan. Paling utama punya keterampilan. Jadi saat bebas bisa jadi modal di masyarakat. Enggak perlu cari pekerjaan," kata Boy.

Peternakan tersebut akan dikelola oleh 10 warga binaan. Selain itu, pihaknya juga dibantu satu orang dari pihak ketiga untuk membantu warga binaan mengelola peternakan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved