Persib Bandung

Cegah Kekalahan di Kandang Terulang, Pemain Persib Bandung Lupakan Kemenangan di Kandang Borneo FC

Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts menginstruksikan seluruh pemain agar melupakan kemenangan tandang dari Borneo FC.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
TribunKaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts saat mengapresiasi permainan Ghozali Siregar pada laga Persib Bandung dijamu Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (11/12/2019) 

"Pelatih, kan, tidak bisa cepat dalam mendapatkan sebuah taktikal yang tepat. Dia juga perlu adaptasi karena masih mencari‑cari karena jelas dia tidak memilih pemainnya. Itu yang membuat fluktuaktif, tidak konsisten," katanya.

Dia pun mengkritik manajemen Persib Bandung yang memilih Miljan Radovic untuk menjadi pelatih pengganti Mario Gomez.

Padahal, Miljan Radovic tak memiliki track record sebagai pelatih yang menangani tim besar seperti Persib Bandung.

"Saya pernah bilang, waktu dia pemain, kan, dia keren. Jangankan Radovic, Maradona juga keren waktu pemain tapi kan enggak semua mantan pemain itu keren jadi pelatih," ucapnya.

Miljan Radovic berfoto bersama jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat.
Miljan Radovic berfoto bersama jajaran direksi PT Persib Bandung Bermartabat. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Supriyono berharap, manajemen lebih serius lagi dalam membangun tim untuk menghadapi musim depan. Termasuk memberi kewenangan kepada Robert Alberts dalam memilih pemain yang sesuai dengan skemanya.

Apalagi, Robert sudah terbukti memiliki kemampuan mumpuni. Dia pernah mengantarkan Arema Indonesia juara.

"Kemudian sampai sekarang performa PSM dengan pemain muda keren. Kan, itu pembangunan basic yang dilakukan Robert," ucapnya.

Dia pun menganggap pelatih asal Belanda itu layak tetap menangani Maung Bandung musim depan.

"Alasannya dia sudah paham benar sepak bola Indonesia dengan track record membawa Arema juara kemudian PSM dia bentuk dengan begitu kuatnya," ujar Supriyono.

Supriyono menyarankan agar Persib Bandung merekrut pemain yang lebih kreatif dan mampu memberikan kontribusi secara permainan di Liga 1 2020.

"Balikin lagi (Makan) Konate atau beli Renan Silva. Mereka tidak hanya punya kemampuan bola‑bola set piece tapi punya kontribusi untuk tim juga," katanya.

Kevin van Kippersluis dalam laga Persib Bandung melawan PSS Sleman, pada pekan ke 17 Liga 1 2019, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Jumat (30/8/2019) malam.
Kevin van Kippersluis dalam laga Persib Bandung melawan PSS Sleman, pada pekan ke 17 Liga 1 2019, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Jumat (30/8/2019) malam. (Tribun Jabar/Deni Denaswara)

Mengenai Kevin van Kippersluis, Supriyono mengakui performanya tak sesuai ekspektasi. "Dia tidak begitu spesial. Dia cuma punya bola‑bola set piece," ujar mantan pemain tim nasional ini.

Namun, dia mengkritik Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar,  yang mengharapkan pelatih tidak memakai Kevin van Kippersluis lagi untuk musim depan.

"Sebenarnya enggak boleh dong manajemen mengatakan itu. Yang berhak menentukan itu pelatih. Ini sudah salah lagi nantinya," ujar Supriyono.

Kata dia, Robert Alberts selaku pelatih yang memiliki kewenangan untuk merekrut atau melepas pemain. Sebab, pelatih yang paling tau performa pemain.

Robert pun, lanjutnya, merupakan orang yang tahu kebutuhan dan kekurangan tim.

"Jadi evaluasi di akhir musim ini, kemudian pelatih melihat statistiknya, kontribusinya, dan performanya. Baru dia akan laporkan, oh si A dipertahankan, si B dicoret, si C enam bulan (kontraknya), si D setahun. Seharusnya seperti itu," ucap Supriyono. (*)

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved