Kisah Soeharto yang Hanya Mau Dipotong Rambut dengan Pencukur Bawah Pohon, Ternyata Ini Alasannya
Ketika masih berkarier di militer hingga menjadi presiden, Soeharto mencukur rambutnya di tukang cukur bawah di pohon.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Ada alasan tersendiri mengapa Soeharto tetap setia dengan Pak Yos.
Menurutnya, tidak ada alasan untuk mengganti Pak Yos.
"Kata bapak apa bedanya, kan Pak Yos manusia juga, yang warga Negara Indonesia," ucapnya.
Keputusan Soeharto itu membuat Pak Yos terharu.
"Pak Yos sendiri kaget dan terharu, karena masih dipanggil bapak walau sudah menjadi Presiden RI.
Bedanya, setelah bapak menjabat sebagai presiden, Pak Yos memakai baju lengan panjang setiap memotong rambut bapak," katanya.
Namun, Pak Yos meninggal pada 1977.
• Pembunuh Bayaran Menyamar dan Incar Nyawa Soeharto, Kedoknya Terbongkar karena Tien Curiga
• Astana Giribangun, Makam Jenderal Bintang 5 Soeharto, Hujan Pun Ramai Peziarah, Doa-doa Dipanjatkan
Sejak itu, Soeharto kehilangan dan harus mencari tukang cukur pengganti Pak Yos.
Pengganti Pak Yos adalah Umang yang sudah lama bekerja untuk keluarga Cendana.
Umang merupakan tukang sisir Tutut, Mamiek, Titiek, dan Tien Soeharto.
"Akhirnya bapak bertanya pada saya, 'Wuk kamu tahu nggak tukang cukur yang bisa dipanggil ke rumah.'
Saya jawab, 'Umang saja pak, dia bisa kok motong rambut.'," cerita Tutut.
Awalnya, Seoharto kurang yakin. Ia ragu Umang dapat memotong rambut pria karena lebih sering bekerja sebagai tukang sisir wanita keluarga Cendana.
Tapi, ternyata Umang biasa memotong rambut suami Tutut.
Akhirnya, Soeharto setuju untuk dicukur oleh Umang.
