Kisah Anak Jalanan di Garut Ini Menggetirkan, Tak Diurus Orangtua, Nyaris Bunuh Diri
Ramaja putri F (15) yang gagal bunuh diri di Jembatan Cimanuk, Kecamatan Garut Kota
TRIBUNJABAR.ID - Ramaja putri F (15) yang gagal bunuh diri di Jembatan Cimanuk, Kecamatan Garut Kota itu tidak mengamen untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk mendapatkan uang, F seperti anak jalanan lainnya sering bekerja serabutan.
Ia mencari pekerjaan di pasar dan kerap beraktivitas di kawasan Bundaran Guntur.
"Mereka enggak ngamen, tapi kerja serabutan. Kayak bantu-bantu yang di pasar atau warung. Dapat makan dari bantu-bantu itu," ujar Kepala Dinas Sosial Garut, Ade Hendarsyah, Jumat (6/12/2019).
Ternyata F sempat tinggal di panti asuhan.
Namun, ia tidak betah dan kabur. Akhirnya, remaja putri itu kembali menjadi anak jalanan.
"Tapi sulit mereka ini (anak jalanan). Ketika disuruh tinggal di panti mereka suka kabur. Lebih betah di jalanan," ucapnya.
Ade mengatakan F yang kabur lalu bergabung dengan teman-temannya di jalanan.
"Suka ngumpulnya di Budnaran Guntur sama temannya itu. Kemarin sama teman-temannya dikerjain. Gara-gara itu mau bunuh diri loncat dari jembatan."
Kini, F sudah ditampung di yayasan anak.

"Pemilik yayasan siap menampung F. Ini bukan yang pertama kami tangani. Sebelumnya juga sudah dititipkan ke Panti Asuhan Pasundan di Garut Kota," kata Ade melalui sambungan telepon, Jumat.
Pihaknya pun akan terus memantau F yang dititipkan di yayasan. Pembinaan akan dilakukan agar remaja putri tersebut tak kembali ke jalanan.
"Jadi ini yang kedua kali kami tangani F ini. Kami juga belum terlalu jelas soal F ini asal usulnya dari mana. Nanti pelan-pelan akan kami ajak bicara," katanya.
Tak Diurus Orangtua
Kedua orang tuanya sudah bercerai dan tak ada yang mengurusnya.