Setahun Gerakan Kang Pisman, 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS) Lingkup RW Sudah Terbentuk

Sejak dicanangkan pada 17 Oktober 2018, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah membentuk 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS) di lingkup Rukun Warga

Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Humas Pemkot Bandung
Wali Kota Bandung, Oded M Danial meresmikan Gerakan Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman) di Cikapundung River Spot, Kota Bandung, Rabu (17/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gerakan Kang Kisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan sampah) telah bergulir selama satu tahun.

Sejak dicanangkan pada 17 Oktober 2018, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah membentuk 143 Kawasan Bebas Sampah (KBS) di lingkup Rukun Warga yang tersebar di 30 kecamatan.

Sementara di tingkat kelurahan, Pemkot Bandung membentuk pemodelan KBS di 8 kelurahan, yaitu Arcamanik, Sukaluyu, Neglasari, Cihaurgeulis, Babakan Sari, kebon Pisang, Kujang Sari, dan Gempol Sari.

BARU SAJA TERJADI, Banjir Bandang Landa Kertasari Bandung, Sebuah Motor Hanyut Diseret Derasnya Air

Kawasan-kawasan tersebut ini telah mampu mengolah sampah sebesar 32,94 ton sampah organik dan 26,96 ton sampah anorganik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Kamalia Purbani menggelar Festival Kang Pisman di Sport Jabar Arcamanik, Jumat (6/12/2019).

Menurut Kamalia saat ini fokus KBS adalah memisahkan sampah.

Mulai dari setiap rumah melalui kegiatan 'door to door education' dan 'door to door collection'.

"Kami memberikan dukungan sarana prasarana berupa gerobak sampah, bata terawang, wadah sisa makanan, dan sebagainya,” ujar Kamalia.

Ini Harapan Bobotoh Geulis asal Garut, Kalau Persib Bandung vs PSS Mainnya . . . Jangan Harap Menang

Tak hanya di KBS, pengolahan sampah juga melalui bank sampah. Sejak Kang Pisman hadir, bank sampah menjamur di seluruh wilayah.

Saat ini terdapat 467 bank sampah yang memiliki nasabah 9.689 orang dengan total omzet mencapai Rp2,95 miliar.

Bank sampah ini, telah mengolah 1.692 ton sampah anorganik.

Selain itu, pengolahan sampah organik juga dilakukan di 14 lokasi, terdiri dari 11 pusat olah organik, 2 pengolahan sampah dengan metode "black soldiers fly", atau maggot, dan 1 pusat daur ulang di eks TPA Cicabe berkapasitas 10 ton/hari.

Secara keseluruhan, sampah organik yang telah diolah sebanyak 3.169 ton.

“Ada pula 28 pengelolaan sampah mandiri oleh kegiatan komersial, kawasan pendidikan, rumah sakit, dan perkantoran. Total sampah terolah sebanyak 1.353,07 ton, atau 5,57 ton/hari selama rentang Maret sampai Oktober 2019,” ujar Kamalia.

CEGAH Ular Masuk ke Dalam Rumah, Berikut Ada Sejumlah Langkah yang Disarankan Pakar

Festival Kang Pisman ini, DLHK Kota Bandung juga memberikan anugerah kepada lembaga, sekolah, pasar, terminal, dan pihak-pihak yang mendukung gerakan ini dalam bentuk Kang Pisman Award.

Kang Pisman Award mengadopsi penilaian Adipura skala kota, dibagi dalam tiga kategori yaitu kecamatan, pasar, dan terminal. Penilaian dilakukan sebanyak dua kali yaitu tahap kesatu pada bulan Mei 2019 dan tahap kedua bulan Oktober 2019.

“Indikator penilaian sebagaimana halnya penilaian Adipura, akan tetapi lebih dititikberatkan lagi pada implementasi dari Kang Pisman yaitu pengelolaan sampah mulai dari sumber timbulan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M Danial memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang mendukung gerakan ini. Bagi Oded, Kang Pisman bukan sekadar upaya menyelamatkan lingkungan dari bom waktu sampah yang bisa meledak kapan saja.

"Alhamdulillah masyarakat merespon positif Kang Pisman. Bahkan di salah satu RW, ada yang sampahnya berkurang drastis dari 6 truk menjadi 2 truk. Sebanyak 4 truk sudah diolah melalui Kang Pisman. Ini luar biasa. Dan ada banyak contoh yang seperti ini di berbagai wilayah," tutur Oded.

Oded semakin optimis Kang Pisman ini bisa membawa perubahan.

Kendati tak bisa diukur secara jangka pendek, namun ia pastikan kebaikan yang nyata akan segera hadir.

“Dengan program Kang Pisman Bandung bisa berdaya. Saya optimis akan punya kemandirian dalam pengelolaan sampah. Terpenting membangun peradaban baru di Kota Bandung, dan di Indonesia,” ujarnya. (tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved