Sejarah Cimahi
VIDEO-Pelurusan Sejarah, Hotel Tjimahi Dibangun oleh Nyi Raden Fatimah Bukan GA Fronier
HOTEL Tjimahi yang diketahui sudah ada sejak tahun 1927 ini banyak memiliki nilai sejarah yang harus digali kisahnya.
Penulis: Syarif Pulloh Anwari | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Lahan Hotel Tjimahi memiliki luas sebesar 3.300 meter persegi.
Selain para tokoh Indonesia, ibunya artis Marshall Sastra sempat tinggal di Hotel Tjimahi.
Selain itu, Tribun Jabar pun berkesempatan menyambangi tempat tinggal nenek Theresia yaitu Nyi Raden Fatimah Singawinata.
Kursi yang berada di ruang tamunya itu masih ada dari zaman dulu dan masih terlihat kokoh.
Kini rumah tersebut ditinggali Theresia beserta keluarganya.
Machmud Mubarok mengatakan Hotel Tjimahi dulu yang menjadi asrama bagi tentara yang bertugas di Kota Cimahi.
Ini karena ada kekurangan perumahan bagi para prajurit.
"Kita bisa mengetahui bahwa benar, dulu hotel pernah jadi asrama tentara, ketika jumlah tentara makin banyak tapi dari sisi perumahannya belum ada, jadi hotel yang ada
dijadikan asrama," ujar Machmud.
Disebutkannya, sekitar tahun 1980-an di Kota Cimahi, mencari hotel sangat susah dan pantas jika Hotel Tjimahi yang salah satu hotel tertua di Kota Cimahi menjadi rujukan
untuk ditinggali serta letaknya yang sangat strategis.
Karena letak Hotel Tjimahi yang sangat strategis, artis seperti Rhoma Irama, Rano Karno sempat tinggal di hotel tersebut.
Ramon Paul Pierre Wasterling yang dikenal sebagai pimpinan Baret Hijau dan terlibat dalam peristiwa kudeta Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) sempat singgah di Hotel
Tjimahi.
Setelah kejadian APRA sekitar tahun 1950-an, Westerling datang ke Kota Cimahi untuk mendapat tempat persembunyian.
Westerling menempati yang kini menjadih kamar Nomor 12.

Ibu dari Theresia Gerungan Soetamanggala, Henny Tedjosuwarno, saat itu memberitahunya bahwa kamar yang dulu ditempati Theresia, sempat dijadikan tempat tinggal
Westerling.
"Kamu tahu itu tempat tidur kamu itu tempat tidurnya Westerling. Saya syok, kan," ujar Theresia.
Menurut Theresia, yang diceritakan oleh ibunya, dulu di sekitaran hotelnya, terdapat sebuah sumur.
Jadi Westerling saat akan ditangkap pihak tentara Indonesia di Hotel Tjimahi ini pergi ke Ujung Kulon meloloskan diri dari kepungan para tentara.
"Semuanya barang barang Westerling dibuang ke sumur itu, kini masih ada di dapur, tapi sudah ditutup," ujarnya.
Theresia menambahkan tak tahu berapa lama Westerling tinggal di Hotel Tjimahi.
Kini ranjang hingga rak baju peninggalan Westerling masih tersimpan rapih hingga puluhan tahun lamanya.
Menurut Theresia, kayu ranjang tempat tidur dan rak baju peninggalan Westerling ini dibuat dari bahan pohon jati. (*)