Jusuf Kalla Beberkan Kelakuan Setya Novanto, Biangnya Partai Golkar hingga Ngemis Jabatan

Ucapan Jusuf Kalla mencuri perhatian ketika membicarakan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto. Hal ini disampaikan sang mantan presiden

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
Kolase Tribun Jabar (Kompas.com dan Tribun Jabar)
Jusuf Kalla membeberkan seperti apa kelakuan Setya Novanto, disebut biangnya Partai Golkar. 

TRIBUNJABAR.ID - Ucapan Jusuf Kalla mencuri perhatian ketika membicarakan mantan Ketua DPR RI Setya Novanto. Hal ini disampaikan sang mantan presiden ketika menceritakan citra Partai Golkar.

Sosok Setya Novanto memang tak lepas dari kontrovesi. Terutama ketika dirinya menjabat sebagai pimpinan wakil rakyat di Senayan.

Sebut saja masalah masalah 'Papa Minta Saham' menyangkut PT Freeport Indonesia.

Hal itu membuat politisi itu sempat dilaporkan karena disebut melakukan pencatutan nama Presiden Jokowi.

Pada 2015, Setya Novanto dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di DPR, hingga akhirnya ia tak lagi duduk di kursi ketua DPR RI.

Wapres Jusuf Kalla Mengaku Dapat Pelajaran Sejarah Perkembangan Islam dari Wapres China

Walaupun begitu, Setya Novanto justru bisa menjaga eksistensinya di dunia politik. Ia bahkan sempat menjadi ketua umum DPP Partai Golkar, pada 2016.

Hingga akhirnya, pria yang kerap dipanggil Setnov ini bisa kembali menduduki kursi ketua DPR RI.

Kabar terkini terpidana kasus korupsi e-KTP sekaligus mantan Ketua DPR RI Setya Novanto setelah lama tak ada kabar sejak sel palsunya di Lapas Sukamiskin terbongkar.
Kabar terkini terpidana kasus korupsi e-KTP sekaligus mantan Ketua DPR RI Setya Novanto setelah lama tak ada kabar sejak sel palsunya di Lapas Sukamiskin terbongkar. (Kolase Tribun Jabar (Kompas/Garry Andrew dan Tribunnews/Theresia))

Namanya kembali diajukan Fraksi Partai Golkar setelah menang dalam gugatan uji materi di Mahkamah Konstitusi terkait kasus Papa Minta Saham.

Namun, kedudukannya itu kembali berakhir karena tersangkut kasus yang juga menghebohkan publik, yakni kasus korupsi e-KTP.

Hal itu membuat nama Setya Novanto sampai menjadi perbincangan secara terus-menerus.

Alasan Ingin Merenung, Setya Novanto Tak Ajukan Banding, Jaksa Duga Hindari Tambahan Hukuman

Terlebih sempat ada drama soal kecelakaan dirinya yang disebut 'benjol segede bakpao' oleh kuasa hukumnya saat itu, yakni Fredrich Yunadi.

Akibat kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto pun harus mendekam di balik jeruji.

Secara langsung, namanya yang terjerat kasus korupsi itu membuat dirinya hingga partai politiknya tercoreng.

Terkait kasus korupsi e-KTP inilah, Jusuf Kalla menyebut Setya Novanto sebagai biang dari buruknya citra Partai Golkar.

Seperti yang dimuat Kompas.com, Jusuf Kalla yang merupakan politisi senior Partai Golkar menyebut nama partai kena akibat dari ulah Setya Novanto.

"Dia biangnya. Semua pada tahu itu, dibanding sekarang, akhirnya nama partai kena sekarang akibat Novanto," ujarnya, pada Selasa (3/12/2019) di Jakarta.

Tak hanya itu, Jusuf Kalla pun membongkar seperti apa kelakuan Setya Novanto saat ketika dirinya menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui awak media di di rumah dinas, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (4/6/2019),
Wakil Presiden Jusuf Kalla menemui awak media di di rumah dinas, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang (4/6/2019), (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Disebutkan, Setya sempat mengemis jabatan di Partai Golkar, yakni menjadi wakil sekretaris Fraksi Golkar.

"Dia mengemis jadi wakil sekretaris fraksi, melobi," ujarnya.

Diam-diam Setya Novanto Balik Lagi ke Lapas Sukamiskin, di Rutan Gunung Sindur Takut Napi Narkotika

Setnov disebut sampai melakukan lobi kepada sejumlah elite partai agar permintaannya bisa dikabulkan.

Namun, kala itu, tak ada petinggi Partai Golkar yang memenuhi permintaanya.

Akhirnya ambisi Setya Novanto pun terkubur untuk menempati jabatan yang diinginkan.

"Saya bilang tidak bisa urus apa pun di partai, enggak boleh campur tangan di partai apa pun. Sudah semua orang lobi, sama sekali Novanto tidak bisa urus apa pun," ujar Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla pun memberikan penjelasan terkait alasan Setnov tak bisa menduduki jabatan yang diinginkan di Partai Golkar.

Menurutnya, ia tahu Setya Novanto sudah tahu rekam jejak Setya Novanto.

Terlebih, kala itu Setya Novanto adalah anggota DPR sehingga tak ingin ada wakil rakyat yang sampai mencampuri proyek.

Hal ini berkenaan tekad Jusuf Kalla saat memimpin Partai Golkar yang ingin bersih dari kasus korupsi.

Sel Asli Setnov yang Sempat Jadi Perbincangan

Beberapa waktu lalu, sel sli mantan Ketua DPR RI Setya Novanto di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung akhirnya terbongkar.

Ia memiliki kamar yang lebih luas dari kamar tahanan lainnya. Bahkan, kamar mandinya dilengkapi kloset duduk.

Terungkapnya sel asli Setya Novanto di Lapas Sukamiskin berkat inspeksi medadak (sidak) yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia (RI) pada kamis (13/9/2018).

Ombudsman menyidak inspeksi beberapa lapas, di antaranya Lapas Wanita Sukamiskin, Lapas Pria Sukamiskin dan Lapas Narkotika Banceuy.

Dari lapas yang diinspeksi itu, Lapas Pria Sukamiskin lah yang paling menuai perhatian, di mana mayoritas narapidana tindak pidana korupsi (tipikor) ada di sana, termasuk Setya Novanto.

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu dalam persnya di Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (14/9/2018) menilai, masih ada potensi maladministrasi di Lapas Sukamiskin.

Menurutnya ada diskirimasi kamar hunian di lapas yang berdisi sejak zaman Belanda itu.

Terkait sel asli Setya Novanto di Lapas Sukamiskin, Ninik mengatakan, kamar mantan Ketua Umum Golkar itu memang lebih luas dan mewah dari kamar tahanan lain.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved