Kisah Tragis Casuni
BREAKING NEWS Kisah Tragis Casuni, Meninggal Kurus Kering, Sakit, Tersiksa Ditinggal Orang Tercinta
Kisah tragis dialami Casuni (19) warga Blok Song Tengah, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kisah tragis dialami Casuni (19) warga Blok Song Tengah, Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Hingga akhir hayatnya ia mesti berjuang melawan sakit TBC dan paru-paru serta merasakan sakitnya batin ditinggal anak, suami, serta orangtua.
Casuni pun meninggal dunia dalam kondisi kurus kering, hanya tulang dibalut kulit.
Sepupu Casuni, Surtini (32) mengatakan, semasa hidupnya, Casuni selalu menanyai kabar orang-orang yang dikasihinya itu, terutama anak dan ayah kandungnya.
• Hingga Meninggal, Casuni, Ibu Muda di Indramayu Tak Pernah Bertemu Anak Kandungnya
"Dia sakit Mas, pesan-pesan terakhir dia cuma ingin bisa ketemu anak sama ayah kandungnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di rumah duka, Selasa (3/12/2019).
Disampaikan Surtini, sepupunya itu meninggal pada Selasa (3/12/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Kondisinya pun kian diperparah dengan tekanan batin kehilangan orang-orang yang dikasihinya tersebut.
Anaknya dibawa pergi oleh ibu mertuanya sejak dilahirkan 11 bulan lalu, sedangkan ayah kandungnya pergi bekerja di Batam sebagai nelayan dan tidak pernah pulang sekitar 15 tahun lamanya.
• Nella Kharisma Tak Terima Dikabarkan Jadi Selingkuhan Mantan Bupati Kediri, Ini 5 Faktanya
Adapun suami Casuni, disampaikan Surtini tidak diketahui secara pasti mengapa pergi meninggalkan Casuni.
"Memang mereka itu sebenarnya gak disetujui sama mertuanya itu. Sekarang juga suaminya gak tahu kemana, tidak ke sini, katanya sih lagi kerja di sawah, padahal istrinya hari ini meninggal," ujarnya.
Diceritakan Surtini, kondisi Casuni sebelum meninggal sangat mengkhawatirkan, tubuhnya kurus kering dan hanya menyisakan tulang dan kulit.
Casuni juga tidak bisa berbaring. Sepanjang hari dia hanya terduduk jongkok memeganggi kedua lututnya.
Di rumah kecil itu, Casuni hanya dirawat oleh neneknya yang sudah sangat tua serta bibinya yang tunawicara.

Faktor ekonomi membuat Casuni tidak bisa mendapat perawatan kesehatan yang maksimal untuk menyembuhkan penyakit keras yang dideritanya itu.