Kajian di Lokasi Uji Coba Peledakan untuk Terowongan KCIC Bisa Tuntas Satu Bulan

Tim Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menargetkan

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Tim LAPI ITB saat melakukan penelitian di lokasi uji coba pengeboman terowongan KCIC di di Gunung Bohong, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, PADALARANG - Tim Lembaga Afiliasi Penelitian Indonesia (LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menargetkan, kajian di lokasi uji coba peledakan atau blasting di lokasi pembangunan terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) bisa selesai selama satu bulan.

Uji coba peledakan ini akan dilakukan di Gunung Bohong di dekat rumah warga Kompleks Tipar Silih Asih, RT 4/13, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sebelumnya sudah terdampak peledakan hingga ratusan warga retak-retak.

Ahli Terowongan dari LAPI ITB, Simon Heru Prassetyo mengatakan, dalam kajian ilmiah di Gunung Bohong tersebut, pihaknya melakukan pengeboran dengan waktu selama dua minggu dan uji sempel juga selama dua minggu.

Pelangi Nusantara 7 Gelar Talkshow DNA Brand dalam Era Digital, Memotivasi Pengusaha dan Startup UKM

"Jadi targetnya satu bulan dari sekarang kajian ilmiah ini baru bisa selesai," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/12/2019).

Setelah kajian ini selesai, Simon mengatakan, hasilnya akan disosialisasikan ke pihak terkait seperti warga Tipar Silih Asih, pihak desa dan pihak dari PT Dahana sebagai pelaksana proyek yang akan melakukan uji coba peledakan.

"Jadi harus disosialisasikan dulu, terutama warga setempat, apakah dengan hasil kajian ini warga setuju akan dilakukan peledakan atau tidak setuju," kata Simon.

Sebetulnya, kata Simon, warga mendukung dengan adanya kajian ini, karena saat peledakan pertama pada bulan oktober lalu tidak ada kajian, sehingga keretakan ratusan rumah warga diduga akibat peledakan tersebut.

"Dalam kajian ini, kami independen sehingga warga sangat mendukung kita," ucapnya.

Sementara Warga Kompleks Tipar Silih Asih, meminta ada transparansi hasil penelitian atau kajian di lokasi uji coba peledekan untuk pembangunan terowongan KCIC di Gunung Bohong tersebut.

Mau Wisuda Malah Tabrakan, Nurul Faqih Pun Tewas, Kakak Kelas Jelaskan Sosok Korban

Pasalnya, jarak antara lokasi uji coba pengeboman dengan perumahan warga di Kompleks tersebut hanya berjarak sekitar 750 meter dan mereka khawatir ada longsoran batu ketika uji coba tersebut dilakukan.

"Harus ada transfaransi, kalau hasil penelitian itu bahaya (dilakukan uji coba pengeboman) ya katakan bahaya. Kalau memang aman, katakan aman," ujar Ketua RW 13 Ahmad M Sutisna, beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved