Hari AIDS Sedunia

Waspadai 4 Cara Penularan HIV yang Tak Banyak Disadari, Berikut Mitos Penularan HIV yang Beredar

Berikut ini beberapa fakta cara penularan HIV yang perlu diwaspadai, berikut ketahui juga mitos penularan HIV yang beredar di masyarakat.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Kolase Foto Tribun Jabar
Ilustrasi: Stop HIV/AIDS 

Berikut ini beberapa fakta cara penularan HIV yang perlu diwaspadai, berikut ketahui juga mitos penularan HIV yang beredar di masyarakat

 TRIBUNJABAR.ID - Masyarakat di dunia besok akan memperingati Hari AIDS Sedunia.

Seperti diketahui Hari AIDS Sedunia selalu diperingati setiap tahun pada 1 Desember.

Peringatan Hari AIDS Sedunia ini tentu saja bukan semata peringatan.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang HIV.

Oleh karena itu masyarakat perlu diketahui tentang HIV.

Ibu Ini Tega Campur Racun Babi ke Susu Bayinya sebelum Bakar Gudang dan Bunuh Diri, Ini Gara-garanya

Demi menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan dan menggangu ketenangan hidup.

Sebagai informasi HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

HIV memiliki tiga tahapan infeksi yang akhirnya bisa menyebabkan AIDS.

Oleh karena perlu diketahui belum tentu penderita HIV terinfeksi AIDS.

Lantas bagaimanakah seorang bisa terjangkit HIV/AIDS?

Pada dasarnya siapapun, segala usia bisa terinfeksi HIV, termasuk bayi sekalipun.

Banyak cara untuk menyebabkan seseorang bisa tertular HIV.

Dilansir dari alodokter.com, umumnya penularan HIV bisa melalui cairan tubuh.

Seperti darah, air mani, caiaran vagina hingga air susu ibu yang terinfeksi HIV.

Ingat, Besok Peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2019, Begini Sejarah Perjuangan Melawan HIV

Berikut ini 4 cara penularan HIV yang wajib diwaspadai.

1. Hubungan seks

ilustrasi pelecehan seksual pelemparan sperma yang terjadi di Tasikmalaya
ilustrasi sperma (Pixabay)

Cara penularan HIV yang paling umum yaitu melalui hubungan seksual.

Baik dari pria ke wanita, ataupun sebaliknya, termasuk sesama jenis.

Penularan HIV terjadi saat hubungan seksual melalui beberapa cara lainnya.

Seperti seks melalui vagina, anak, hingga seks oral.

Penularan ini bisa dicegah apabila penderita menggunakan alat pengaman (kontrasepsi).

Kendati demikian, tetap tak menghilangkan risiko penularan HIV melalui kemungkinan lainnya.

Seperti penyalahgunaan alat pengaman hingga kerusakan alat pengamanan tersebut.

2 Gadis asal Bandung Terjerat Lokalisasi di Pangkalpinang, Dulu Masih Perawan, di Sini Tidak Lagi

2. Jarum suntik

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Cara penularan HIV selanjutnya yaitu melalui jarum suntik.

Jarum suntik yang terkontaminasi darah yang terinfeksi HIV sangat berisiko.

Oleh karena itu patut diwaspadai penggunaan jarum suntik bekas.

Adapun dalam kasus lain penggunaan suntik lainnya bisa terjadi melalui aktivitas tindik atau tatto.

Hal itu karena penggunaan jarum suntik tidak steril.

3. Transfusi atau donor darah

Rupanya penularan juga kerap berisiko melalui transfusi darah.

Kasus itu bisa terjadi apabila pendonor yang ternyata terinfeksi HIV tak mengalami uji kelayakan donor sebelumnya.

Oleh karena itu sebelum transfusi darah, dilakukan uji kelayakan pendonor.

Kisah Cinta Terlarang Janda Muda hingga Hamil 6 Bulan dan Siswa SMA, Berakhir Pembunuhan Tragis

4. Penularan saat kehamilan

Berikut cara penularan HIV yang umum juga terjadi melalui ibu kepada anaknya.

Apabila seorang ibu terinfeksi HIV maka selama masa kehamilan bayi pun ikut terjangkit.

Penularan HIV dari ibu ke anak ini disebut kompleks.

Karena virus dapat menular mulai dari hubungan seks, masa kehamilan, persalinan, atau melalui ASI.

Bahkan HIV juga ditularkan kepada bayi dapat melalui makanan.

Demikian, itulah 4 cara penularan HIV yang wajib diwaspadai.

Kadang kala masyarakat memang waspada terhadap penularan HIV.

Namun saking takutnya hingga beredar pula beberapa informasi mengganggu kenyamanan.

Di antaranya beredarnya mitos informasi penularan HIV/AIDS.

Seperti penderita HIV/AIDS berumur pendek hingga disebut sebagai penyakit kutukan Tuhan.

Ada pula beberapa anggapan lainnya yang menyebabkan informasi menyimpang, seperti informasi HIV ditularkan melalui kontak fisik.

Begini Cara Mengatur Gula Darah Secara Cepat Agar Tubuh Tak Kena Diabetes

Berikut ini perlu diketahui HIV tidak ditularkan melalui beberapa cara ini.

- Gigitan nyamuk

- Kontak fisik

- Batuk/Bersin

- Ludah

- Berciuman

- Air mata

- Alat makan dan piring

- Seprei atau alat lainnya

- Toilet

Kasus

Balita di Cianjur Menderita HIV/ADIS, Tertular dari Air Susu Ibu, Sang Ayah Sumbernya

ilustrasi bayi dalam rahim
ilustrasi bayi dalam rahim (tribunnews.com)

Menjelang Hari AIDS Sedunia, ada fakta mengejutkan dari Kabupaten Cianjur, seorang balita tertular HIV/AIDS yang diturunkan oleh orangtuanya.

Balita malang tersebut diduga tertular HIV/AIDS dari Air Susu Ibu (ASI).

Ibunya sendiri positif mengidap HIV/AIDS setelah tertular dari sang suami.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Rostiani Dewi mengatakan, kasus tersebut bukan temuan baru.

Hanya saja, sepanjang tahun ini atau hingga Oktober 2019, anak atau balita yang mengidap HIV/AIDS baru terdata satu orang.

“Ibunya itu terpapar dari suaminya yang sebelumnya telah positif mengidap HIV/AIDS," kata Rostiani kepada Kompas.com, Jumat (29/11/2019).

Selain itu, pihaknya juga menemukan kasus sejumlah orang dengan HIV/AIDS dari kalangan ibu rumah tangga.

"Ditularkan oleh suaminya. Faktor penyebabnya perilaku tidak setia pada pasangan, dan ada juga akibat penggunaan jarum suntik (narkoba)," ucap Rostiani. (Kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved