Sebelum Meninggal, Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Dikenal Sangat Baik dengan Orang Lain
Maestro lukis Jeihan Sukmantoro berkeinginan dimakamkan di studionya di Jalan Padasuka Atas, Nomor 143- 145, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandu
Penulis: Mumu Mujahidin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Maestro lukis Jeihan Sukmantoro berkeinginan dimakamkan di studionya di Jalan Padasuka Atas, Nomor 143- 145, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung.
"Permintaan bapak ingin dibawa ke studio, dan istirahat di studio. Dimakamkan di pendopo di studio," ujar anak pertama Jeihan Sukmantor, Atasi Amin (53) saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (29/11/2019).
Rencananya jenazah baru akan dimakamkan Sabtu pagi. Saat ini pihak keluarga masih menunggu kabar dari sanak saudaranya.
"Wasiatnya bapak, keluarga harus tetap rukun, rawat yang ada (studio). Harus saling menyayangi dan melengkapi," katanya.
• BREAKING NEWS, Maestro Lukis Jeihan Sukmantoro Tutup Usia, Ingin Dibawa ke Studio di Akhir Hayatnya
Atasi mengungkapkan jika semasa hidupnya almarhum dikenal sangat baik kepada keluarganya maupun pada orang lain. Banyak sekali peninggalan-peninggalan almarhum untuk masyarakat.
"Beliau adalah figur sentral di keluarga, beliau sangat baik sama orang lain. Meski ngomongnya meledak-ledak, tapi kami sekeluarga tetap saling menyayangi dan saling melengkapi," katanya.
Maestro lukis Jeihan Sukmantoro tutup usia di Studionya di Jalan Padasuka Atas, Nomor 143- 145, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung, tadi sore sekitar pukul 18.15 WIB.
Pria kelahiran Solo 26 September 1938 ini wafat meniggal akibat penyakit yang dideritanya, yaitu kanker getah bening.
Sang maestro wafat meninggalkan seorang istri bernama Sri Sunarsih (74), enam orang anak, masing-masing 4 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan.
Selain itu sang maestro juga meninggalkan 11 orang cucu dari anak-anaknya.
• Dua Bulan Sebelum Meninggal, Jeihan Masih Tetap Melukis Pesanan Klien, Melukis di Atas Tempat Tidur
Meninggal di usia 81 tahun
Sebelumnya diberitakan, Maestro lukis Jeihan Sukmantoro tutup usia di studionya di Jalan Padasuka Atas, Nomor 143- 145, Padasuka, Kecamatan Cimenyan, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019).
Anak pertama almarhum, Atasi Amin (53) mengatakan sang maestro meninggal pada pukul 18.15 WIB.
Beliau meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
"Bapak mengembuskan napas terakhirnya di studio tadi sore sekitar pukul 18.15 WIB," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar melalui telepon seluler.