Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia Milenial Wajib Tahu Ini 5 Fakta HIV/AIDS dan Mitos Penularan, Jangan Sampai Jeliru

Peringatan Hari AIDS Sedunia, termasuk milenial diingatkan bahayanya penularan HIV/AIDS. Berikut ini ketahui fakta penularannya agar tak keliru.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Ravianto
Kolase: Geotimes/Istimewa
Ilustrasi remaja mengidap HIV 

Peringatan Hari AIDS Sedunia, termasuk milenial diingatkan bahayanya penularan HIV/AIDS. Ketahui fakta cara penularan HIV 

TRIBUNJABAR.ID - Peringatan Hari AIDS Sedunia akan jatuh besok, Minggu (30/11/2019).

Dalam peringatannya tentu saja seluruh masyarakat di dunia diingatkan tentang bahayanya HIV/AIDS.

Tanpa terkecuali pada Hari AIDS Sedunia pun milenial utamanya menjadi perhatian.

Seperti diketahui dalam pencarian jati diri, umumnya remaja (milenial) lekat dengan pergaulan bebas.

HIV/AIDS bisa timbul dari berbagai faktor sosial, seperti pergaulan bebas dan lain sebagainya.

BREAKING NEWS: Balita di Cianjur Menderita HIV/AIDS, Tertular dari Air Susu Ibu, Sang Ayah Sumbernya

Selain itu merebaknya HIV/AIDS karena minimnya sosialisasi tentang fakta-fakta virus HIV/AIDS ini.

Kelompok remaja atau milenial masuk dalam kategori porsi besar yang terserang virus ini.

Dilansir  dari intisari.grid.id, UNICEF menyatakan jumlah kematian HIV/AIDS di kalangan remaja di seluruh dunia meningkat hingga 50 persen antara tahun 2005 dan 2012.

Oleh karena itu, tren mengkhawatirkan itu bagi remaja atau milenial harus mengetahui dan diingatkan tentang HIV/AIDS.

Berikut ini adalah 5 fakta mengenai HIV/AIDS yang perlu dipahami, khususnya bagi kalangan remaja atau milenial, diolah tribunjabar dari intisari.grid.id.

1. Siapapun bisa terjangkit HIV

Stereotipe yang beredar di masyarakat tentang penderita HIV yaitu para gay.

Selain gay, stereotip HIV juga dinisbahkan kepada para pemakai narkoba hingga para pekerja seks komersial.

Faktanya, semua orang, siapapun bisa terjangkit HIV.

Dari usia muda, tua , kaya, miskin, wanita, pria, maupun anak – anak, bahkan bayi dan dari berbagai macam profesi.

Waspadai 4 Cara Penularan HIV yang Tak Banyak Disadari, Berikut Mitos Penularan HIV yang Beredar

2. Seks oral tak seaman yang diipikir

Oral seks seringkali dianggap sebagai salah satu cara “aman” melakukan hubungan seksual.

Faktanya, berdasar penelitian, cairan tubuh yang terinfeksi tetap bisa memasuki aliran darah melalui membran mukosa mulut.

3. Stereotipe khawatir hamil

Di samping risiko berhubungan seksual tanpa pengaman bagi remaja adalah kehamilan.

Oleh karena itu remaja memiliki stereotipe untuk memilih jalan pintas.

Seperti penggunaan pil KB, oral seks dan ejakulasi di luar demi mencegah kehamilan.

Padahal, faktanya banyak hal yang harus dikhawatirkan selain kehamilan.

Tentu dalam hal ini adanya penyakit menular seksual (PMS) seperti sifilis, herpes, termasuk HIV/AIDS.

4. Belum ada obat

Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa hidup lebih lama berkat obat antiretroviral.

Kendati begitu sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan.

Kalau pun obat-obat ini melindungi dari infeksi opportunistik ini bukanlah “jalan pintas” dari infeksi HIV.

Perlu diketahui obat-obat tersebut bahkan menyebabkan efek samping seperti diare, kelelahan berlebihan, kemerahan, mual dan muntah.

Bandung Peringati Hari AIDS Sedunia, 1 Desember 2019, Ada Test HIV dan Konseling Gratis

Maka, sebaiknya remaja pikirkanlah dahulu sebelum berbuat, jangan merusak masa depan Anda.

HIV bisa dikatakan sebagai “silent killer”, si pembunuh senyap yang jelas akan membuat Anda menyesal di masa depan karenanya.

Apalagi banyak beredar kontruksi sosial atau stereotif masyarakat mengenai penyakit HIV/AIDS ini.

Ketahui 4 cara penularan HIV yang wajib diwaspadai

Banyak cara untuk menyebabkan seseorang bisa tertular HIV.

Dilansir dari alodokter.com, umumnya penularan HIV bisa melalui cairan tubuh.

Seperti darah, air mani, caiaran vagina hingga air susu ibu yang terinfeksi HIV.

Berikut ini 4 cara penularan HIV yang wajib diwaspadai.

1. Hubungan seks

Sel Sperma
Sel Sperma (shutterstock)

Cara penularan HIV yang paling umum yaitu melalui hubungan seksual.

Baik dari pria ke wanita, ataupun sebaliknya, termasuk sesama jenis.

Penularan HIV terjadi saat hubungan seksual melalui beberapa cara lainnya.

Seperti seks melalui vagina, anak, hingga seks oral.

Penularan ini bisa dicegah apabila penderita menggunakan alat pengaman (kontrasepsi).

Kendati demikian, tetap tak menghilangkan risiko penularan HIV melalui kemungkinan lainnya.

Seperti penyalahgunaan alat pengaman hingga kerusakan alat pengamanan tersebut.

Terima Kasih Laia, Gadis SMA Ini Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh Usai Pulang Sekolah

2. Jarum suntik

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Cara penularan HIV selanjutnya yaitu melalui jarum suntik.

Jarum suntik yang terkontaminasi darah yang terinfeksi HIV sangat berisiko.

Oleh karena itu patut diwaspadai penggunaan jarum suntik bekas.

Adapun dalam kasus lain penggunaan suntik lainnya bisa terjadi melalui aktivitas tindik atau tatto.

Hal itu karena penggunaan jarum suntik tidak steril.

3. Transfusi atau donor darah

Rupanya penularan juga kerap berisiko melalui transfusi darah.

Kasus itu bisa terjadi apabila pendonor yang ternyata terinfeksi HIV tak mengalami uji kelayakan donor sebelumnya.

Oleh karena itu sebelum transfusi darah, dilakukan uji kelayakan pendonor.

Berdalih untuk Biaya Nikah, Indrawan Jual Kekasihnya yang Masih di Bawah Umur, Sudah 10 Kali Dijual

4. Penularan saat kehamilan

ilustrasi bayi dalam rahim
ilustrasi bayi dalam rahim (tribunnews.com)

Berikut cara penularan HIV yang umum juga terjadi melalui ibu kepada anaknya.

Apabila seorang ibu terinfeksi HIV maka selama masa kehamilan bayi pun ikut terjangkit.

Penularan HIV dari ibu ke anak ini disebut kompleks.

Karena virus dapat menular mulai dari hubungan seks, masa kehamilan, persalinan, atau melalui ASI.

Bahkan HIV juga ditularkan kepada bayi dapat melalui makanan.

Demikian, itulah 4 cara penularan HIV yang wajib diwaspadai.

Kadang kala masyarakat memang waspada terhadap penularan HIV.

Namun saking takutnya hingga beredar pula beberapa informasi mengganggu kenyamanan.

Di antaranya beredarnya mitos informasi penularan HIV/AIDS.

Seperti penderita HIV/AIDS berumur pendek hingga disebut sebagai penyakit kutukan Tuhan.

Ada pula beberapa anggapan lainnya yang menyebabkan informasi menyimpang, seperti informasi HIV ditularkan melalui kontak fisik.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved