Mendikbud Nadiem Makarim Bakal Hapus Ujian Nasional? Pemerhati Pendidikan: Sudah Sangat Tepat
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan pihaknya tengah mengkaji ulang terkait penghapusan ujian nasional.
"Merdeka untuk lembaga, merdeka untuk guru, merdeka untuk murid dan mahasiswa, dan itu adalah step pertama," tambahnya.
Selain itu, Nadiem Makarim mengatakan adanya penyederhaan kurikulum dan assesmen untuk beralih ke kompetensi.
"Dan dari situ harus adanya penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assesmen agar beralih pada yang sifatnya kompetensi dan bukan saja menghafal informasi, itu suatu perubahan juga yang akan terus kita terapkan dan kita sempurnakan," jelas Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa hal terpenting dari perubahan yang ingin ia terapkan adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik.
"Dan tentunya yang terpenting adalah peningkatan kualitas dari SDM pendidik baik di vokasi maupun di unit pendidik dalam SMA, SD, SMP kita," ujar Nadiem Makarim.
"Itu adalah kunci dari fokus aktivitas kita, berarti semua itu adalah mengarah kepada pelatihan peningkatan dan penyederhaan hidup seorang pendidik," tambahnya. (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)
Pidato Mendikbud Nadiem Makarim Buat Hari Guru Nasional 2019 Viral di Medsos, Ini Isi Naskahnya
Naskah pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud RI Nadiem Makarim viral di Media sosial dan menjadi perbincangan hangat warganet.
Pidato tersebut merupakan pidato Nadiem Makarim dalam memperingati Hari Guru Nasional setiap 25 November.
Pidato yang disampaikan Nadiem Makarim disebut berbeda dengan Mendikbud terdahulunya.
Pada kalimat awal pidatonya, Nadiem mengucapkan permohonan maaf karena pidato yang akan ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.
"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik," demikian Nadiem mengawali pidatonya.
"Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.
Dalam pidato tersebut, Nadiem berjanji tak akan memberi janji kosong kepada ratusan guru.
Ia juga menyampaikan rasa simpatinya untuk para guru di Indonesia karena tugas mulia yang mereka emban juga diikuti oleh aturan-aturan yang justru menyulitkan tugas mereka.