Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Tasikmalaya Menurun tapi Kasus Stunting Masih Banyak
Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya mencatat angka kematian ibu dan bayi
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR ID, TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya mencatat angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan di wilayahnya tahun ini menurun.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Faisal Soeparyanto mengatakan meski terus menurun upaya penekanan angka tersebut perlu terus dilakukan lebih masif.
Dia menyebut sejauh ini tercatat ada 19 ibu melahirkan yang meninggal, angka tersebut turun dari tahun 2018 yang mencapai 29 orang.
"Sementara untuk data bayi yang meninggal, tahun 2019 ini ada sekitar 153 bayi meninggal. Angka ini juga menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 260 bayi," kata Faisal, Jumat (29/11/2019).
• Ramalan Zodiak Hari Ini Jumat 29 November 2019: Taurus dan Leo Siapkan Hari Istimewa, Libra Terpuji
Selain terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan, lanjut Faisal, pekerjaan rumah pihaknya yang menjadi perhatian ialah penekanan angka stunting atau gizi buruk.
"Terutama berdasarkan catatan kami terdapat 10 kecamatan dengan angka di atas 30 persen angka stunting," jelasnya.
Kemudian di sebanyak 29 kecamatan angka stunting angkanya di bawah 20 persen.
"Tahun depan terus kami tekan angkanya, terutama di kecamatan yang angkanya masih di atas 30 persen," ujar dia.
• Seleksi CPNS di Ciamis, Ada 7.900 Pelamar Berebut 277 Formasi, Satpol PP Jadi Formasi Terfavorit