BNN Gerebek Pabrik Sumpit
Pabrik Sumpit di Tasik Digerebek BNN, Bos Asal Cilacap dan Ada Ruangan Tak Boleh Dimasuki Pegawai
Lahan seluas sekitar 1.232 meter persegi itu, dikatakan Oding, disewa selama 5 tahun oleh JN yang diketahui asal Cilacap.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Pabrik sumpit di Kampung Awilega RT 02 RW 08, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya yang digrebek BNN dan polisi Selasa (26/11/2019) petang.
Dilaporkan, pemilik pabrik tersebut sudah menyewa tempat itu selama dua tahun.
Hal tersebut diketahui dari pemilik lahan yakni Oding Rohendi (66) saat dijumpai wartawan.
Lahan seluas sekitar 1.232 meter persegi itu, dikatakan Oding, disewa selama 5 tahun oleh JN yang diketahui asal Cilacap.
"Dikontrakan untuk dijadikan pabrik sumpit sudah 2 tahun terakhir. Kalau pabrik sumpit sudah beroperasi sejak 9 bulan karena sebelumnya direnovasi dahulu oleh penyewa," kata Oding saat ditemui di lokasi.
• BNN Gerebek Pabrik Sumpit di Tasik, Pemilik Pabrik Dikenal Tertutup, Warga Menyebutnya Mas Jawa
Selama beroperasi, Oding menyebut, tidak ada aktivitas mencurigakan dari pabrik sumpit tersebut.
"Saya lihat normal-normal saja, Pukul 08.00 WIB masuk, kebanyakan perempuan pekerjanya, lalu pukul 16.00 WIB pulang," tuturnya.
Sepengetahuannya, terdapat 20 orang yang bekerja di pabrik tersebut.
Di pabrik tersebut yang dari tampak depan seperti rumah itu, lanjut Oding terdapat 3 ruangan yang difungsikan kamar.
"Katanya ada satu ruangan yang tidak boleh dimasuki oleh pekerja," katanya.
Oding menambahkan, pria yang diamankan polisi satu diantaranya dikenal sebagai JO.
"Memang pekerja di sana asal Jawa, sementara yang satu lagi saya tidak tahu," ujarnya
• UPDATE Pabrik Sumpit di Tasikmalaya Digerebek BNN, Dua Orang Diamankan, Warga Bertanya-tanya

Pabrik sumpit digerebek
Sebelumnya diberitakan dua orang diamankan polisi menggunakan mobil patroli dari sebuah pabrik di Kampung Awilega, RT 02 RW 08, Kelurahan Gunung Gede, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan pantauan Tribun Jabar di lokasi sejumlah petugas dengan kaus bertuliskan BNN, polisi, dan berseragam TNI bersiaga dan lalu lalang di lokasi.
Informasi yang dihimpun di lokasi, pabrik tersebut digrebek oleh BNN.
Polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi.
Awak media maupun masyarakat tidak bisa mendekat untuk bisa memastikan.
Hingga kini belum bisa dipastikan penggerebekan terkait apa, karena pihak BNN maupun polisi belum bisa dimintai keterangan.
Karang Taruna setempat Ajat Sudrajat (42), mengatakan tidak mengetahui pasti mengenai adanya aktivitas aparat hukum di pabrik tersebut.
"Saya juga tidak tahu, sehabis Magrib mendapat informasi banyak polisi di sini," kata dia saat dijumpai di lokasi.
Ajat mengatakan pihaknya selama ini tidak mengetahui aktivitas apa yang ada di dalam pabrik.
"Pabriknya tertutup, warga sini tahunya pabrik sumpit," ujarnya.
• BREAKING NEWS Pabrik Sumpit di Tasik Digrebek, Petugas BNN dan Polisi Bawa Pria dari Dalam Pabrik
Pemilik pabrik tertutup
Pemilik pabrik dikenal warga sebagai Mas Jawa.
Sebutan tersebut diterapkan warga karena pemilik pabrik tersebut memang pendatang beretnis Jawa.
"Pemiliknya saya tahu Mas Jawa, memang pendatang. Orangnya jarang bersoisialisasi, warga tidak ada kecurigaan karena tahunya ini pabrik sumpit dan tusuk sate," kata seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi, Juhari (50).
Menurut Juhari, pabrik tersebut memperkerjakan sebanyak sepuluh orang dan telah beroperasi lebih dari setahun.
"Pekerjanya juga dari Jawa kebanyakan, ada 3 orang perempuan warga sekitar yang katanya bekerja di sana," katanya.
Dia juga bertanya-tanya mengenai aktivitas di dalam pabrik sehingga banyak petugas polisi di pabrik tersebut.
"Semenjak dari pukul 16.00 WIB sudah ramai kirain ada apa," ujarnya.
Sebelumnya, dua orang dari dalam pabrik langsung di bawa polisi ke arah Mapolsek Kawalu sekitar pukul 20.40 WIB.
Sementara itu berdasarkan pantauan Tribun Jabar di lokasi Sejumlah petugas dengan kaus bertuliskan BNN, polisi, dan berseragam TNI bersiaga dan lalu lalang di lokasi.
Informasi yang dihimpun di lokasi, pabrik tersebut digrebek oleh BNN.
Polisi telah memasang garis polisi di sekitar lokasi, sehingga awak media maupun masyarakat tidak bisa mendekat untuk bisa memastikan.
Hingga kini belum bisa dipastikan penggerebekan terkait apa, karena pihak BNN maupun polisi belum bisa dimintai keterangan.
• Dikecam Gara-gara Ucapan Tak Berdarah Indonesia, Agnez Mo Pamer Dukungan Warganet