Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ini Tugas Utama Ahok dan Besaran Gajinya

Tugas utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina adalah mengawasi dan menekan impor minyak dan gas. Hal itu disamp

Editor: Theofilus Richard
KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Komisaris Utama PT Pertamina Persero Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Tugas utama Basuki Tjahaja Purnama alias  Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina adalah mengawasi dan menekan impor minyak dan gas.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Ia mengatakan bahwa impor menyebabkan defisit transaksi berjalan. Hal itu, kata Pramono Anung, masalah ekonomi saat ini.

Sementara, impor terbesar dilakukan oleh dua perusahaan BUMN, yakni Pertamina dan PLN.

"Kalau di internalnya Pertamina tidak dilakukan pembenahan, impor minyaknya sangat besar, inilah yang menyebabkan tekanan terhadap neraca trasaksi berjalan kita," kata Pramono .

Padahal, Pramono menegaskan, Indonesia sudah mengembangkan energi terbarukan biodisel 20 dan biodiesel 30.

Dengan pengembangan energi terbarukan ini, maka impor minyak yang dilakukan Pertamina diharapkan bisa berkurang.

"Sehingga dengan demikian penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan itu. Untuk memberikan pengawasan jangan sampai Pertamina tidak mau berubah. Masih berkeinginan impor minyak padahal kita sudah punya substitusinya," kata dia.

(Kompas.com/Ihsanuddin)

Dilantik Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Mengaku Lulusan S3

Foto viral Ahok mengenakan seragam Pertamina.
Foto viral Ahok mengenakan seragam Pertamina. (instagram agan harahap)

Ahok resmi dilantik

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok mulai bekerja sebagai Komisaris Utama Pertamina pada hari ini, Senin (25/11/2019).

Ahok tiba di Kementerian BUMN pada pukul 09.20 WIB.

Ahok mengaku akan menerima Surat Keputusan (SK) dirinya menjadi Komisaris Utama Pertamina.

PT Pertamina (persero) hari ini menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan agenda perubahan dewan komisaris dan direksi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak ada persiapan khusus dalam kedatangannya di Kementerian BUMN itu.

Ahok mengaku belum mengetahui agenda selanjutnya setelah dirinya menerima SK pengangkatan dirinya.

"Saya diminta datang untuk terima SK, selanjutnya saya nggak tahu, belum ketemu kan," ujar Ahok di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Ahok mengaku belum bertemu dan belum dikenal oleh Sekretaris Komisaris Pertamina, dengan bercanda, Ahok mengaku sekretaris tersebut belum mengenalnya sebagai lulusan rumah tahanan Mako Brimob.

"Saya mau ngomong sama sekretaris komisaris kan nggak ada, kantornya beda, kan dia belum kenal saya kan," ungkapnya.

"Ya kan dia nggak tahu, saya sudah lulus S3 dari Mako Brimob kan," canda Ahok.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Ahok resmi menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (persero).

Posisi Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina ini menggantikan Tanri Abeng.

Pengumuman resmi itu disampaikan Erick Thohir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama dari Pertamina," ujar Erick Thohir, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Pengusaha Erick Thohir usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024.
Pengusaha Erick Thohir usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024. (WARTA KOTA / HENRY LOPULALAN)

Mengenai alasan dari pemilihan Ahok, Erick menilai Ahok bisa membantu Pertamina mencapai target-target ke depannya.

"Kenapa Pak Basuki di Pertamina, di dampingi oleh Pak Wamen juga, saya rasa bagian terpenting bagaimana target-target Pertamina, bagaimana mengurangi impor migas harus tercapai, bukan berarti anti impor, tapi mengurangi," ujarnya.

Erick menilai tugas di Pertamina sangat berat, sehingga diperlukan kerja sama tim dan pembagian tugas.

"Proses-proses daripada membangun refinery (kilang minyak) ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak hanya dirut saja, harus bagi tugas semua," jelasnya.

Ia berujar jika Ahok adalah sosok pendobrak yang dirasa pas untuk menempati posisi Komisaris Utama Pertamina.

Menurutnya salah jika orang-orang menganggap pendobrak artinya suka marah-marah.

"Karena itu, kenapa kita perlu orang yang pendobrak, pendobrak bukan marah-marah, saya rasa Pak Ahok berbeda," katanya.

Sebab, dengan adanya sosok pendobrak seperti Ahok, Pertamina bisa mencapai targetnya.

"Kita perlu figur pendobrak, agar ini semua berjalan sesuai target," ujarnya.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Sudah Terima SK Komisaris Utama Pertamina, Selanjutnya Apa?

Gaji Ahok

Besaran gaji yang akan diterima Ahok sebagai Komut Pertamina tertera dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara NOMOR PER-01/MBU/05/2019 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri BUMN Negara Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Komposisi gaji komisaris utama diatur dalam peraturan menteri tersebut.

Honorarium komisaris utama sebesar 45 persen dari gaji direktur utama.

Adapun gaji Direktur Utama Pertamina diatur dalam pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN.

Besaran gajinya ditetapkan setahun sekali pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BUMN. 
Merujuk laporan keuangan PT Pertamina tahun 2018, total kompensasi berupa gaji untuk direksi dan komisaris sebesar 47,23 juta dollar Amerika atau setara Rp 661 miliar.

Pada 2018, ada 11 orang direksi serta 6 orang komisaris.

Dengan perhitungan pembagian rata, per orang mendapatkan kisaran Rp 3,2 miliar per bulan atau sekitar Rp 38 miliar per tahun.

Selain gaji, komisaris utama juga mendapatkan tantiem atau insentif kerja sebesar 45 persen dari jumlah yang diterima direktur utama.

Sementara itu, mengutip Laporan Tahunan 2018 Pertamina, disebutkan struktur dan komponen remunerasi yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi yang terdiri dari gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas, dan tantiem/insentif kinerja.

Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Siapa yang Dia Ganti? Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Ketentuannya sebagai berikut:

Gaji

Gaji Direktur Utama ditetapkan dengan menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN selaku RUPS PT Pertamina (Persero).

Gaji anggota direksi lainnya ditetapkan dengan komposisi Faktor Jabatan, yaitu sebesar 85% dari gaji Direktur Utama. 
Honorarium Komisaris Utama adalah sebesar 45% dari gaji Direktur Utama.

Honorarium Wakil Komisaris Utama adalah sebesar 42,5% dari Direktur Utama.

Honorarium Anggota Dewan Komisaris adalah 90% dari honorarium Komisaris Utama.

Tunjangan

Direksi: tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan perumahan, dan asuransi purna jabatan.

Dewa Komisaris: Tunjangan yang diterima meliputi tunjangan hari raya, tunjangan transportasi, dan asuransi purna jabatan.

Fasilitas

Direksi: Fasilitas yang diterima oleh direksi terdiri dari fasilitas kendaraan, fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum.

Dewan Komisaris: Fasilitas kesehatan dan fasilitas bantuan hukum.

Tantiem/Insentif Kinerja

Ketentuan dalam pemberian tantiem ini, sebagaimana mengacu pada Peraturan Menteri.

Disebutkan bahwa struktur dan komponen remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina tidak terdapat pemberian bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham bagi setiap anggota dewan komisaris dan direksi.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Jumat (22/11/2019), Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Ahok akan menjabat Komisaris Utama PT Pertamina.

"Pak Basuki akan jadi Komut (Komisaris Utama) Pertamina," ujar Erick, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat. 
Erick menyebutkan, Ahok akan didampingi Wakil Menteri BUMN Budi Sadikin yang menjadi Wakil Komisaris Utama.

Selain Ahok dan Budi Sadikin, mantan Dirut PT Telkomsel Emma Sri Martini ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina.

Hari Ini Ahok Mulai Bekerja Sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ini Tugas-tugas yang Sudah Menantinya

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved