Persib Bandung
Lini Tengah Persib Bandung Mudah Dibaca, Kata Djadjang Nurdjaman
Omid Nazari, Abdul Aziz Lutfi Akbar dan Esteban Vizcarra yang bermain lebih ke depan.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Sedangkan Omid dan Aziz berperan sebagai duble pivot.
Melihat komposisi seperti ini, seharusnya Persib bisa menciptakan banyak peluang, Kevin yang bermain sebagai striker pun bisa mendapat umpan-umpan manja yang dikonversi menjadi gol.
Nyatanya, hal itu tidak terjadi. Lini tengah Persib pada laga kemarin tidak berjalan seperti biasanya.
Ketatnya penjagaan pemain Barito kepada beberapa pemain kunci Persib, membuat lini tengah tidak banyak menyuplai umpan ke lini depan sehingga, permainan Persib kembali bertumpu lewat sayap.
Umpan-umpan silang yang dilepaskan pun tidak ada yang mencapai dengan baik kepada Kevin atau Vizcarra sebagai target man.
Barito Putera pun kemarin bermain sangat disiplin, empat bek mereka bermain sejajar dan tidak mudah terpancing pergerakan Frets Butuan yang sering mencoba untuk menarik bek lawan.
Selain itu, Kozuke dan Bayu Pradana bermain sangat baik sebagai gelandang bertahan dengan menutup pergerakan Vizcarra yang tidak mendapat dukungan penuh dari Aziz dan Omid Nazari.
Hasilnya, karena tidak mendapatkan umpan, Kevin pun terisolir di lini depan dan harus beberapa kali mundur ke belakang untuk menjemput bola.
Inilah yang membuat serangan Persib terhambat dan sulit menyelesaikan serangan. Kebuntuan paling kentara terjadi selama babak pertama, saat Persib sama sekali tidak mencatatkan tembangan mengarah ke gawang.
"Saya pikir penyerangan kami masih terlalu pelan saat menguasai bola dalam mode menyerang sehingga tidak terlalu efektif. Kami melakukan itu 3-4 kali di babak pertama. Kami juga kesulitan dalam menembus pertahanan karena barisan belakang dari Barito dipaksa untuk memastikan serangan kami tidak bisa masuk ke daerah berbahaya mereka," katanya.
Strategi Laskar Antasari yang menerapkan pressing ketat dan juga sistem pertahanan zonal marking sukses membuat Persib pun kesulitan untuk membangun serangan ke wilayah pertahanan Barito.
Para pemain Barito lebih sering menunggu di area pertahanan sendiri.
Sistem zonal marking yang dilakukan Barito berhasil memperlambat gerakan para pemain sayap Persib, baik Febri Haryadi di sisi kanan maupun Frets di kiri.
"Mereka bermain sangat bertahan dan saya berharap kedua striker kami hari ini, Kevin dan Esteban supaya lebih kuat menahan bola dan lebih tajam tapi itu tidak bekerja. Tapi pemain terutama di babak kedua sudah berjuang keras untuk mencetak gol, kedua tim sama-sama mencoba tapi belum cukup efektif," ucapnya.
Barito sebenarnya tidak hanya bermain menunggu. Mereka juga kerap melakukan permainan direct yang langsung di arahkan kepada Silva atau Torres.