Kebakaran di Gunung Ciremai Hanguskan Beberapa Jenis Tumbuhan Langka

Jalur pendakian Gunung Ciremai atau puncak parahyangan yang berada di dua wilayah, yakni Kabupaten Kuningan

Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Ichsan
Istimewa
Jalur pendakian Gunung Ciremai atau puncak parahyangan yang berada di dua wilayah, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, sampai saat ini masih ditutup. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN -‎ Jalur pendakian Gunung Ciremai atau puncak parahyangan yang berada di dua wilayah, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, sampai saat ini masih ditutup.

Fire Boss Kebakaran Hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Agus Yudantara, mengatakan, penyebab ditutupnya jalur pendakian tersebut dilakukan pascakebakaran beberapa waktu lalu.

‎Dikatakan Agus, kebakaran tersebut menghanguskan tumbuhan langka seperti tiga jenis vegetasi tanaman edelweiss, yakni jenis anaphalis javanica, anaphalis maxima, dan anaphalis viscida.

‎Selain edelweiss, kebakaran tersebut pun melahap vegetasi cantigi (ericaceae), plending (nephila maculata), semak belukar, savana, dan pinus.

"Terjadi di‎ hutan alam sisi utara dan barat Gunung Ciremai selama musim kemarau, terjadi selama periode Agustus sampai awal November ini," kata Agus Yudantara saat dihubungi, Senin (25/11/2019).‎

Pilkades di KBB Dipastikan Aman dan Kondusif, Partisipasi Pemilih Cukup Tinggi

Empat jalur pendakian di gunung tertinggi di Jawa Barat yang ditutup sampai saat ini yaitu, jalur Palutungan (Kabupaten Kuningan), jalur Linggajati (Kabupaten Kuningan), jalur Linggasana (Kabupaten Kuningan), dan jalur Apuy (Kabupaten Majalengka).

Pada hari ini, lokasi yang sempat menjadi area kebakaran hutan pun masih tampak berwarna cokelat dan sebagian berwarna hitam.

Dikatakan Agus, hal tersebut menandakan belum terjadi pemulihan ekosistem secara suksesi alami di lokasi kebakaran Gunung Ciremai yang memiliki tinggi 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

‎Agus mengatakan, hujan yang beberapa kali turun di Gunung Ciremai belum mampu memulihkan ekosistem tumbuhan, diperlukan waktu tiga bulan dan hujan intensitas tinggi yang merata.‎

Budha Tzu Chi dan Polda Jabar Gelar Operasi bagi 230 Warga Tak Mampu yang Miliki Penyakit Katarak

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved