SigFox Perkenalkan IoT Tepat Guna untuk Membangun Indonesia
Sigfox, perusahaan penyedia jaringan Internet of Things (IoT) yang berasal dari Perancis, melalui Sigfox Indonesia memperkenalkan konsep IoT 0G
TRIBUNJABAR.ID– Sigfox, perusahaan penyedia jaringan Internet of Things (IoT) yang berasal dari Perancis, melalui Sigfox Indonesia memperkenalkan konsep IoT 0G (zero G) yang tepat guna bagi Indonesia yang memiliki sebaran wilayah sangat luas.
Sigfox telah beroperasi di lebih dari 65 negara yang saling terhubung dalam jaringan IoT global.
Jawab tantangan penerapan IoT untuk Industri Indonesia 4.0
Dalam mendukung adopsi penggunaaan IoT di Indonesia, Sigfox membawa konsep jaringan IoT 0G (Zero G) untuk memberikan solusi atas tiga hambatan terbesar dalam adopsi IoT, yaitu masalah biaya, konsumsi energi serta pilihan teknologi yang digunakan.
Menjawab tantangan tersebut, Sigfox menggabungkan utilisasi perangkat sensor dan jaringan yang berdaya rendah namun memiliki jangkauan luas, teknologi yang sederhana serta biaya pemeliharaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Dalam mendukung program pemerintah ‘Making Indonesia 4.0’ dan meningkatkan daya saing di era Industri 4.0, Sigfox Indonesia akan membangun jaringan 0G (Zero G) low powered IoT yang dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia hingga ke pelosok daerah.
• Ahok Dikabarkan Akan Dilibatkan di BUMN, Ini Kata Luhut Binsar Panjaitan
• Dedi Mulyadi Minta Perkuat Regulasi dan Penegakan Hukum Dibanding Hapus Amdal
Irfan Setiaputra, CEO Sigfox Indonesia mengatakan, “Saat ini yang menjadi tantangan dalam penerapan IoT di Indonesia adalah pemahaman mengenai penggunaan dan manfaat IoT dan tentunya biaya dan sumberdaya serta kapabilitasnya.
Banyak yang menggunakan istilah IoT hanya sebagai bukti transformasi digital tanpa memahami betul seluruh ekosistem yang harus dicermati.
Sigfox ingin semua lapisan masyarakat dapat menggunakan teknologi ini dengan lebih efektif dan efisien.
Karena konsep IoT Sigfox adalah Low Powered IoT yang menggunakan jaringan 0G (Zero G) tidak membutuhkan pasokan daya listrik yang besar dan dapat dipantau dari jauh.”
IoT dapat dipergunakan untuk tracking logistic saat memesan barang dari e-commerce, e-tilang, deteksi polusi udara, transportasi publik pintar, pembayaran digital, penerapan smart city, sensor untuk smart home dan lainnya.
Namun karena luasnya wilayah Indonesia, saat ini masih terdapat daerah yang belum terjangkau oleh jaringan selular atau masih bergantung pada infrastruktur jaringan yang membutuhkan bandwith besar.
Sigfox menjawab kebutuhan akan jaringan tersebut dengan menghadirkan infrastruktur jaringan 0G (Zero G) yang tepat guna agar dapat mencakup daerah Indonesia yang terluar dan terdalam.
• Di Bawah Komando Lampard, Pemain Chelsea Telat Latihan dan Telepon Berdering Didenda Rp 18 Juta
Selain tak memerlukan daya listrik besar, konsep Low Powered IoT Sigfox juga tidak membutuhkan bandwidth besar karena sensor dari perangkat Sigfox hanya mengirimkan data secara berkala sesuai dengan kebutuhan user.
Sebagai contoh, pada pengaplikasian IoT pada sektor perkebunan, pengelola akan mendapatkan data secara berkala mengenai kondisi tanah, temperature serta suhu udara melalui platform mobile atau smartphone.