Kisah Pilu Gadis Diperlakukan seperti Budak di Malaysia, Berhasil Kabur dengan Mengelabui Majikan
Vera menuturkan pertama kali mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari kolom pencarian Laman facebook miliknya.
TRIBUNJABAR.ID, PALEMBANG - Kondisi Nica (22) dan Vera (22) masih nampak trauma saat disambangi Tribun Sumsel di kediaman kawasan Sekip, Palembang, Rabu (6/11/2019) malam.
Nica nampak lemas, sementara Vera sudah bisa melempar senyuman.
Kedua gadis asal Sumsel itu baru saja selamat dari cengkeraman sindikat perdagangan manusia di Malaysia.
Vera menuturkan pertama kali mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari kolom pencarian Laman facebook miliknya.
Vera pun langsung men-chat dan disambut dengan baik.
"Saya chat dia, dia bilang kami mau dipekerjakan di Malaysia sebagai karyawan restoran. Kami setuju asal resmi dan tidak dijadikan pembantu rumah tangga," ungkapnya.
Keduanya pun selanjutnya melengkapi beragam berkas hingga akhirnya orang yang mengaku agensi mengirimkan tiket penerbangan.
Vera dan Nica pun berangkat dari SMB 2 menuju ke Bandara di Surabaya, Jatim.
Di Surabaya, mereka dijemput suami istri, AG dan LN yang kemudian menginap di rumahnya.
Usai mengurus paspor di kantor imigrasi kawasan Jawa Timur, mereka pun berangkat menuju Batam.
"Kami baru diberitahu sesaat mau berangkat ke Batam, saya akan bekerja di kedai sementara sepupu saya CH sebagai babysitter, saya marah tapi tak dihiraukan lagi," kata RA.
Keduanya berpisah di pelabuhan menuju ke Malaysia. Nica berangkat terlebih dahulu sementara RA belakangan.
Di Malaysia keduanya pun ditempatkan di rumah berbeda kemudian disalurkan kembali.
Vera mengaku selama di Malaysia diminta bekerja selama 20 jam dalam satu hari.
Mulai dari bangun pukul 03.00 hingga tidur pukul 00.00 WIB.
Pekerjaannya mulai dari bersih-bersih rumah, memasak, dan menjadi buruh di toko.