Pilpres 2024

Setelah Surya Paloh dan Sohibul Iman Bertemu, PKS Buka Peluang Koalisi dengan Nasdem di Pilpres 2024

Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Nasdem pada Pilpres 2024.

Editor: Theofilus Richard
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) dan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) usai mengadakan pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan saling menjajaki untuk menyamakan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membuka kemungkinan berkoalisi dengan Partai Nasdem pada Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Jazuli Juwaini, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Pernyataan ini merupakan respon atas pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

"Secara garis besar kami akan bangun kerja sama pada poin-poin yang sepakat, bisa saja (berkoalisi dengan Nasdem), tetapi tidak harus. Artinya kita lihat saja perkembangan," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Nasdem Diduga Kuat Akan Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Meski terbuka peluang koalisi, menurut Jazuli, saat ini baik PKS maupun Nasdem belum terlalu memikirkan hal tersebut. Sebab, penyelenggaraan Pilpres 2024 masih lima tahun lagi.

Sementara saat ini, PKS dan Nasdem punya tugas yang sama pentingnya di Parlemen.

"Tapi yang sekarang ini kan kita masih sama-sama di titik kita sama-sama tanggung jawab membangun dan menjaga negara ini," ujar Jazuli.

Jazuli mengatakan, meskipun saat ini partainya berada di posisi oposisi dan Nasdem koalisi pemerintah, kemungkinan kerja sama itu tetap terbuka.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Justru, lanjut dia, kerja sama ini menunjukkan bahwa antara oposisi dan koalisi tidak harus bermusuhan.

"Kami ingin memberikan pembelajaran politik, perbedaan pilihan politik, oposisi atau koalisi kan tidak harus bermusuhan, kita bisa saling menghargai," katanya.

Pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Rabu (30/10/2019), memberi sinyal koalisi parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mulai rapuh.

Dalam pertemuan yang digelar di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, keduanya sepakat untuk memperkuat sistem check and balance atau fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.

Usai bertemu dengan PKS, kini Nasdem berencana untuk melakukan pertemuan dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga berada di kubu oposisi.

Setelah Ketemu PKS, Akhir November Nasdem Mau Ketemu PAN, Selanjutnya Demokrat

Nasdem sebut Anies Baswedan bagian dari keluarga Nasdem

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate membenarkan bahwa partainya mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres Nasdem pekan depan.

Menurut Johnny, Anies diundang karena kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Tetapi, Johnny juga menyebut bahwa Anies adalah bagian dari keluarga Nasdem.

"Pak Anies kan ini bukan rahasia. Dalam rekam historisnya bahwa Anies dulu adalah tokoh yang bacakan manifesto Partai Nasdem dan manifesto ormas Nasdem dan salah satu pendiri ormas Nasdem. Itu adalah bagian dari keluarga besar Nasdem," kata Johnny di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

"Kami tidak akan mengingkari sejarah, riwayat, itu tercatat sebagai sejarah Partai Nasdem. Kami hormati itu," lanjutnya.

Johnny belum bisa memastikan bahwa diundangnya Anies adalah sinyal Nasdem mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu di Pilpres 2024.

Menurut Johnny, proses politik masih terus berjalan hingga saat ini.

Dalam Kongres Nasdem pekan depan pun, kepala daerah yang diundang tidak hanya Anies, tetapi juga Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga kader Nasdem; Viktor Laiskodat, Gubernur Jawa Timur yang diusung Nasdem dalam Pilkada 2018; Khofifah Indar Parawansa, hingga Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Johnny melanjutkan, partainya juga mengundang seluruh elite partai politik, baik itu koalisi pemerintah maupun partai oposisi.

"Semua akan diundang pada waktunya," ujar Johnny.  (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Pimpinan Partai Nasdem dan Elite PKS Bertemu, Petinggi PDIP Ingatkan Soal Etika Politik

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved