Keluarga Berniat Wujudkan Cita-cita Afridza Munandar di Luar Dunia Otomotif, Ini Kata Sang Ayah
Sebuah spanduk dengan potret pebalap kelahiran 13 Agustus 1999 itu bertuliskan 'Welcome Home Champ' terpampang di muka rumah duka.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Suasana duka masih terasa di kediaman keluarga besar almarhum Afridza Syach Munandar di Perum Tamansari Indah Nomor D9, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Selasa (5/11/2019) Siang.
Deretan karangan bunga berbelasungkawa masih terlihat menghiasi sekitar rumah duka.
Sebuah spanduk dengan potret pebalap kelahiran 13 Agustus 1999 itu bertuliskan 'Welcome Home Champ' terpampang di muka rumah duka.
Saat Tribun Jabar melayat ke rumah duka, ada yang cukup menyita perhatian, tepatnya di ruangan depan.
Di sudut ruangan depan rumah duka itu terlihat berjejer sejumlah piala yang berhasil didapat almarhum Afridza semasa hidup.
• Ridwan Kamil dan IMI Jabar Akan Gelar Tahlil Bersama untuk Almarhum Afridza Munandar

Di ruangan itu juga terlihat ada motor balap mini yang merupakan cikal bakal mengantarkan Afridza turun di dunia balap.
Tidak hanya itu, sejumlah seragam balap dan helm yang biasa Afridza kenakan di sirkuit menghiasi ruangan.
Beberapa potret kenangan mulai dari foto Afridza saat balita hingga berfoto dengan pebalap kelas dunia Marc Marquez dan Dani Pedrosa terlihat di antara deretan tropi.
Tribun Jabar pun mendapatkan kesempatan berbincang dengan ayahanda almarhum Afridza Munandar, Irwan Munandar (48).
Irwan yang sudah terlihat tegar setelah ditinggal anak pertamanya itu mengenang anaknya merupakan sosok anak muda yang disiplin dan taat beribadah.
"Semangatnya tinggi untuk menjadi atlet pebalap motor kelas dunia. Dia sangat ingin masuk MotoGP," kata dia.
Ternyata, jiwa balap Afridza memang sudah terlihat dari semasa kecil. Apalagi almarhum kakeknya bergelut di dunia yang sama, yaitu otomotif.
Mendiang kakeknya yakni Andi Suryana, adalah pebalap nasional motor cross di tahun 1970.
Selain bermimpi besar mengikuti ajang bergengsi MotoGP, lanjut Irwan, belum lama ini anaknya tersebut bercita-cita untuk membangun sebuah kafe.
• Ridwan Kamil Ikut Berduka Cita Afridza Gugur di Sepang, Titip Pesan Khusus untuk Keluarga Afridza

"Cita-cita lain Ridza pernah bilang mau bikin kafe bernuansa otomotif, tapi belum kesampaian," tutur Irwan.
Sepeninggal pebalap berbakat itu, keluarga pun berencana akan mewujudkan cita-cita almarhum.
"Berhubung dulu Afridza pengen membuka kafe, saya dan keluarga berencana membuat kafe sekaligus museum, untuk merealisasikan cita-cita yang belum kesampaian almarhum," katanya.
Museum sekaligus kafe itu nantinya akan dihiasi sejumlah barang yang menyita perhatian di pojok ruangan depan rumah duka.
Keluarga berharap dengan itu kenangan manis akan Afridza sebagai pebalap yang mengharumkan nama Tasikmalaya dan Indonesia tetap ada.
• Peti Mati Afridza Berbalut Bendera Merah Putih, Diantar Ribuan Pelayat, Selamat Jalan Sang Juara