Indramayu Darurat Guru SD Berstatus PNS, Kekurangan Ribuan, Kuota CPNS 2019 Tidak Tutupi Kekurangan
Indramayu darurat guru SD berstatus PNS. Kekurangan ribuan. Kuota CPNS tak tutup kekurangan.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu darurat tenaga pendidik atau guru yang berstatus PNS, khususnya guru-guru yang mengajar di sekolah dasar (SD).
Kabid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Indramayu, Winaryo, mengatakan, kurangnya tenaga pengajar berstatus PNS di Kabupaten Indramayu sebanyak 1.600 guru.
"Kurang sekali, di data kami up date hari ini kekurangannya sekitar 1.600 guru dari sekitar 864 SD yang ada di Indramayu," ujar Winaryo kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (31/10/2019).
Ia menambahkan, meski kekurangan tersebut mencapai ribuan jumlahnya, tapi dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019, pemerintah pusat hanya menyediakan kuota sebanyak 361 formasi untuk Kabupaten Indramayu.
Sebanyak 361 formasi itu, 50 persen di antaranya diprioritaskan untuk tenaga pendidik atau guru.
"Kalau yang kami laporkan sesuai kebutuhan itu ada ribuan kepada pemerintah pusat, yang kosong di mana, yang kurang di mana yang jelas jumlahnya itu ada ribuan," ucap dia.
Meski demikian, kata Winaryo, menyikapi kekurangan tersebut pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak.
Hal itu dikarenakan penetapan jumlah formasi murni berdasarkan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpan-RB.
Menurutnya, kurangnya kuota ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya, yakni pemerintah pusat mempertimbangkan aspek keuangan, luas wilayah, dan lain sebagainya sehingga membuat kuota CPNS menjadi terbatas.
"Ini kejadiannya itu tidak hanya di Indramayu saja, kabupaten/kota lain juga relatif sama," ucap dia.
Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Malik Ibrahim mengatakan, guru SD yang berstatus PNS di Kabupaten Indramayu sekarang ini ada sekitar 3.000 orang.
Mereka tersebar di sebanyak 864 SD di Kabupaten Indramayu.
Malik Ibrahim berpendapat, jumlah tersebut masih terbilang sangat minim karena tidak sesuai dengan jumlah guru yang dibutuhkan.
Diketahui rata-rata SD di Kabupaten Indramayu memiliki ruang kelas sebanyak 7 rombongan belajar (Rombel).