Menteri Jokowi Maruf Amin

Duet dengan Mantan 'Musuh Bebuyutan' di Kemenhan, Ini Komentar Prabowo Soal Sosok Wahyu Trenggono

Prabowo Subianto diduetkan dengan orang kepercayaan Jokowi, Wahyu Sakti Trenggono, mantan Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.

Editor: Kisdiantoro
Instagram/prabowo
Postingan Prabowo jadi menteri Jokowi banjir komentar dan jadi sorotan 

Cita-cita yang dinilai sangat sederhana mengingat Trenggono bukanlah lahir dari keluarga yang mapan secara ekonomi.

Ia menuturkan sejak kecil terbiasa hidup prihatin. Pria berkumis ini mengisahkan bahwa ketika harus kuliah di ITB dan jauh dari kampung halamannya di Semarang keprihatinan menjadi hal yang dekat dengannya.

Bahkan, untuk membayar uang kuliah saja, keluarganya harus menjual tujuh ekor kambing.

“Saya dulu bayar kuliah Rp 22.000 harus jual tujuh ekor kambing dan dikirim sama nenek saya Rp 35.000,” kenangnya.

Meski hidup sederhana, tapi hasrat Trenggono untuk maju cukup besar.

Tak heran ketika ada perusahaan besar sekaliber PT Astra International Tbk datang ke ITB untuk mencari karyawan potensial, ia pun langsung mendaftar.

Nasib baik pun menghampiri pria yang hobi minum kopi tersebut. Trenggono diterima dalam program Astra Basic Training atau saat ini lazim disebut management trainee.

"Saya disekolahkan selama enam bulan sebelum dilepas ke unit bisnis Astra dan saya kebagian dalam bisnis informasi teknologi (IT)," ungkapnya.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salam komando dengan Ryamizard Ryacudu saat acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto salam komando dengan Ryamizard Ryacudu saat acara serah terima jabatan di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019). Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (Tribunnews/Jeprima)

Trenggono resmi bergabung dengan Astra di tahun 1988 dengan status sebagai mahasiswa semester akhir ITB alias belum mendekap gelar sarjana ketika itu. Menginjakkan kaki di Astra tampaknya memang menjadi langkah awal yang baik bagi Trenggono.

Banyak hal yang dipelajarinya selama di Astra mulai dari membangun infrastruktur IT, sampai pada membangun budaya perusahaan hingga mengembangkan pabrik.

Namun, kesan yang paling bernilai selama berkarier di Astra adalah karena Trenggono banyak berelasi dengan lembaga konsultan dunia, seperti Boston Consulting Group (BCG) untuk pembenahan perusahaan di lingkungan Astra.

“Di situ sebenarnya banyak sekali belajar tentang perubahan manajemen,” ujarnya.

Selama 11 tahun Trenggono berkarier di Astra dan berhasil memperdalam ilmu dan pengetahuannya tentang IT dan manajemen.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk mundur dari Astra dengan jabatan akhir Senior General Manager atau setingkat direktur di anak usaha Astra.

Ada hal yang menarik dari mundurnya Trenggono dari Astra, para petinggi Astra yang mengetahui Trenggono akan bangun bisnis baru mengatakan jika bisnis ini gagal, maka ia diperbolehkan untuk kembali ke Astra.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved