Beda Pernyataan Surya Paloh dan Syahrul Yasin Limpo, Syahrul Jadi Menteri, Nasdem Tak Jadi Oposisi?
Partai yang diketuai Surya Paloh itu sebelumnya memberikan sinyal siap menjadi oposisi pada pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi ) - Maruf Amin.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Hilda Rubiah
Beda Pernyataan Surya Paloh dan Syahrul Yasin Limpo, Syahrul Jadi Menteri, Nasdem Tak Jadi Oposisi?
TRIBUNJABAR.ID - Manuver Partai Nasdem tengah menjadi sorotan.
Partai yang diketuai Surya Paloh itu sebelumnya memberikan sinyal siap menjadi oposisi pada pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi ) - Maruf Amin.
Namun, kini, Selasa (22/10/2019), dua kadernya justru datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta.
Perlu diketahui, perkenalan calon menteri Jokowi memang dilanjutkan hari ini di Istana.
Beberapa tokoh sebelumnya yang ditunjuk jadi menteri datang mengenakan kemeja putih menghadap Presiden Jokowi.
Sampai pukul 11.30 WIB, sudah ada dua kader Nasdem yang datang ke Istana Kepresidenan.
Dua kader Nasdem itu adalah Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya.
Syahrul Yasin Limpo tampak datang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Begitu pula dengan Siti Nurbaya.
Ia tampak mengenakan kemeja putih.
• LINK LIVE STREAMING, Perkenalan Menteri Jokowi, Sudah Hadir Sri Mulyani dan Politikus Nasdem Ini
Syahrul mengatakan, dirinya sudah meminta izin terlebih dahulu kepada Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.
"Saya katakan ke beliau (Surya Paloh), saya diminta ke Istana, 'boleh enggak?', beliau bilang boleh," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu, dikutip TribunJabar.id dari Kompas TV, Selasa.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Partai Nasdem akan secara total mendukung Jokowi.
Mulai dari 2014 sampai sekarang, lanjutnya, Nasdem mendukung Jokowi.
"Dan sekarang kita tidak ada beban (dukung Jokowi) tadi pagi saya komunikasi dengan beliau (Surya Paloh)," ujarnya.
Setelah selesai bertemu dengan Presiden Jokowi, Syahrul mengatakan, Nasdem juga diminta masuk ke dalam kabinet kerja kedua presiden.

Kendati demikian, Syahrul Yasin Limpo belum mengungkapkan pos menteri apa yang akan diisinya.
"Yang banyak beliau tanyakan agar 260 juta jiwa bisa jamin agar mereka bisa lebih baik, lebih damai tentram teratur terpenuhi kebutuhan dasarnya di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan," katanya.
Sinyal Surya Paloh: Nasdem Siap Jadi Oposisi
Pernyataan Syahrul tak senada dengan pernyataan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Surya Paloh pernah memberikan 'sinyal', partai yang dipimpinnya berada di lingkaran oposisi dalam lima tahun ke depan.
Ia mengatakan, check and balance harus dijaga.
Saat ditanya mengenai partai oposisi ingin bergabung ke pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, ia mengatakan, koalisi gemuk di pemerintahan tak baik untuk demokrasi.
• Jokowi Panggil Prabowo Jadi Menteri, Sekjen PDIP Persilakan Partai Nasdem Jadi Oposisi
"Kalau tidak ada lagi yang beroposisi, demokrasi berarti sudah selesai. Negara sudah berubah menjadi otoriter atau monarki," kata Surya Paloh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019), kemarin, dikutip TribunJabar.id dari Tribunnews.com.
Lebih lanjut ia juga menegaskan, Partai Nasdem siap menjadi partai oposisi.
Bahkan, Nasdem tak masalah jika harus keluar dari koalisi Jokowi - Maruf Amin.
"Kalau tidak ada yang mau jadi oposisi, Nasdem saja jadi oposisi," ujarnya.

Rekam Jejak Syahrul Yasin Limpo
Rekam Jejak Syahrul dalam dunia politik memang tak bisa dipandang sebelah mata.
Diolah TribunJabar.id dari berbagai sumber, Syahrul pernah menjabat sebagai bupati, wakil gubernur, sampai gubernur.
Tahun 1994 sampai 2002, ia tercatat pernah menjabat sebagai Bupati Gowa.
Kemudian, pada 2003 hingga 2008, Syahrul menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
Lalu, pada 20018-2018 (dua periode), Syahrul menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.
Rupanya, pria yang lahir di Makassar pada 16 Maret 1955 ini adalah Gubernur Sulawesi Selatan yang pertama kali dipilih secara langsung melalui mekanisme pemilihan umum.
Di daerahnya, Syahrul Yasin Limpo juga pernah terkenal dengan tagline "Sayang"
Sayang adalah singkatan dari Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang'
• Jokowi Panggil Prabowo Jadi Menteri, Sekjen PDIP Persilakan Partai Nasdem Jadi Oposisi
Agus merupakan pendamping Syahrul Yasin Limpo saat maju jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2007.
Ada beberapa ide yang direalisasikan oleh Syahrul, di antaranya adalah pendidikan gratis dan kesehatan gratis.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sebauh negara tak akan makmur jika kesehatannya tak diperhatikan.
Rekam jejak pendidikan Syahrul Yasin Limpo pun tak bisa dipandang sebelah mata.
Tercatat, ia sudah mengenyam pendidikan hingga tingkat S3.
Berikut adalah rekam jejak pendidikannya:
SD Negeri Mangkura-Makassar Tahun 1967
SMP Negeri 6 Makassar Tahun 1970

SMA Katolik Cendrawasih Makassar Tahun 1973
Sarjana Hukum Universitas Hasanudin (S1) Tahun 1983
Pasca Sarjana Universitas Hasanudin (S2) Tahun 1999
Pasca Sarjana Universitas Hasanudin Tahun 2004
Pascasarjana Universitas Hasanudin (S3) Tahun 2008
Syahrul Yasin Limpo pun pernah memperoleh beberapa penghargaan.
Penghargaan itu di antaranya adalah:
Perhargaan Manggala Karya Kencana-Men. Kepdd/BKKBN, Tahun 1997
Perhargaan Bhakti Koperaso dan Pengusaha Kecil-Menkop & UKM, Tahun 1997
Penghargaan Upakarti-Presiden RI, Tahun 1997
Satya Lencana Kebaktian Sosial-Presiden RI, Tahun 1998
Satya Lencana Pembangunan-Presiden RI, Tahun 2001
Satya Lencana Wirakarya-Presiden RI, Tahun 2003