Unjungan, Tradisi Sakral Masyarakat Indramayu yang Hingga Kini Masih Terpelihara

Kabupaten Indramayu sangat kaya akan adat istiadat leluhur yang hingga saat ini masih terus terpelihara.

Editor: Ichsan
tribunjabar/Handhika Rahman
Warga Blok Como, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu saat melaksanakan Tradisi Unjungan, Senin (21/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Kabupaten Indramayu sangat kaya akan adat istiadat leluhur yang hingga saat ini masih terus terpelihara.

Salah satunya yaitu yang dilakukan oleh warga Blok Como, Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Senin (21/10/2019).

Setiap satu tahun sekali di antara bulan Muharam dan Safar selalu diadakan tradisi mermule atau yang biasa disebut dengan Tradisi Unjungan oleh masyarakat setempat.

Salah seorang tokoh masyarakat, Tarkim (50) mengatakan, tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat.

Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada.

Atap Bangunan SMA PGRI Lembang Beterbangan Disapu Angin Kencang, Kegiatan Belajar Disetop

Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

"Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.

Tarkim menjelaskan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Pesarean Buyut Kelir atau kebuyutan di desa setempat lalu melaksanakan doa bersama dan pengajian umum.

Mereka mengenakan pakaian adat komboran.

"Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi ini ialah nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan," ujar dia.

Tujuh Pohon Mahoni di Kota Bandung Ditebang Tanpa Izin, Begini Sikap Satpol PP

Setelah itu, dilanjut dengan kirab budaya dan seni kreasi keliling desa yang menampilkan kesenian tradisional dan kreativitas masyarakat setempat.

"Arak-arakan dengan kesenian tradisional ini yang menjadi acara intinya, warga arak-arakan dengan berkeliling desa," ujar dia.

Menurut Tarkim, Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya.

Kegiatan ini juga membuntikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved