Level Gunung Tangkuban Parahu Jadi Normal dan Dibuka Kembali, Ini yang Harus Diperhatikan Wisatawan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu kembali dibuka.

Ini menyusul menurunnya status Gunung Tangkuban Parahu dari level II waspada ke level I normal.

Penurunan status dari level II menjadi level I terhitung sejak 21 Oktober 2019, pukul 09.00 WIB.

Penetapan status tingkat aktivitas ini berdasarkan surat edaran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi kepada Kepala BNPB, Gubernur Jawa Barat, Bupati Bandung Barat, dan Subang.

Status ini berdasarkan pengamatan visual dan instrumental yang menunjukkan pola penurunan.

PVMBG melaporkan erupsi freatik sudah tidak teramati tetapi perlu diwaspadai ancaman peningkatan konsenstrasi gas-gas yang dapat membahayakan keselamatan jiwa yang masih mungkin terjadi di sekitar lubang kawah aktif saat ini.

Dilihat pada pengamatan instrumental, gempa-gempa vulkanik (low frequency, vulkanik dalam dan vulkanik dangkal, tremor) masih terekam dengan kecenderungan energi gempa terus menurun.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, melalui siaran pers yang diterima Tribun Jabar, PVMBG juga mengamati bahwa pola deflasi atau pengempisan pada tubuh gunung yang mengindikasikan tidak ada pergerakan magma ke permukaan.

Indikator lain yaitu pengukuran konsentrasi gas vulkanik, seperti SO2 dan H2S menunjukkan nilai di bawah ambang batas yang membahayakan.

Erupsi Gunung Tangkuban Parahu sempat mengkhawatirkan pengunjung atau wisatawan yang berada tidak jauh dari puncak kawah.

Tinggi kolom erupsi yang terjadi pada 26 Juli 2019 lalu sekitar pukul 15.48 WIB mencapai sekitar 200 meter.

“Dalam level I atau normal, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, maupun pendaki direkomendasikan agar tidak turun ke dasar Kawah Ratu dan turun atau mendekati ke kawah-kawah aktif lain Gunung Tangkuban Parahu,” ujar Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulis.

Di samping itu, PMVBG merekomendasikan agar BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Bandung Barat dan Subang untuk berkoordinasi dengan pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Bandung Barat atau PVMBG di Bandung.

Wisatawan Mulai Datang

Direktur PT Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban, selaku pengelola Gunung Tangkuban Parahu, memastikan aktivitas di gunung tersebut saat ini sudah normal seperti biasanya, Senin (21/10/2019).

Ia mengatakan, kondisi di sekitar Kawah Ratu yang sebelumnya mengalami erupsi saat ini para pedagang sudah mulai berbenah dan ada juga sejumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata tersebut.

Hal itu setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan status Gunung Tangkuban Parahu dari Level II (Waspada) menjadi Level I (Normal), sehingga tempat wisata itu sudah dibuka untuk umum.

"Tadi dibuka pada pukul 09.00 karena di atas juga saya pastikan sudah aman, pedagang sudah mulai ada yang berbenah dan ada beberapa wisatawan yang berkunjung," ujarnya saat ditemui di Gunung Tangkuban Parahu, Senin (21/10/2019).

Sebelum membuka tempat wisata itu, pihaknya juga sudah melalukan berbagai persiapan, seperti membersihkan lokasi dari abu vulaknik, memasang jalur evakuasi dan sudah melengkapi semua standar operasional prosedur (SOP) keselamatan.

"Karena semua itu untuk keselamatan pengunjung, makanya saya harus mengikuti semua rekomendasi," katanya.

Sebelumnya, Kepala PVMBG, Kasbani mengatakan, penurunan status tersebut karena aktivitas vulkanik dari sisi visual maupun instrumen kondisinya sudah menurun secara stabil sejak beberapa hari terakhir, sehingga statusnya diturunkan sejak pukul 09.00 WIB.

"Dengan perubahan status itu, masyarakat dapat menikmati kembali Gunung Tangkuban Parahu tetapi tidak diperkenankan untuk mendekati bibir kawah apalagi masuk ke dalam kawah aktif," katanya.

• Gunung Tangkuban Parahu Dibuka, Pedagang Mulai Persiapan untuk Kembali Berjualan

• Gunung Tangkubanparahu Normal, Warga Tetap Diminta Waspada, Erupsi Freatik Bisa Terjadi Tiba-tiba