Persib Bandung Hadapi Jalan Buntu, Status Tuan Rumah Malah Jadi Musafir, Lawan Persija di Surabaya

Persib Bandung Hadapi Jalan Buntu, Tuan Rumah Malah Jadi Musafir, Lawan Persija di Surabaya 

Polda Jabar Tak Beri Ijin Pertandingan Persib Bandung vs Persija Jakarta di Bandung

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Laga kandang antara Persib Bandung dan Persija Jakarta, Liga 1 2019, Senin (28/9), hampir pasti akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Upaya manajemen Persib Bandung untuk meminta izin pertandingan di Bandung menemui jalan buntu.

Selasa (15/10) Polda Jabar kembali menegaskan, izin laga kedua tim tak akan mereka keluarkan.

"Kepada penyelenggara, kami mohon maaf. Pertimbangannya jelas aspek keamanan, tidak lain tidak lebih. Disarankan laga di luar Jabar," ujar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Kabid Humas Polda Jabar, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, kemarin.

• Tiket Laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Sudah Bisa Dibeli, Ini Harga dan Caranya Membeli

Ia mengatakan, polisi memiliki pertimbangan berdasarkan perkiraan intelijen mengenai kondisi keamanan di Jabar.

"Dengan situasi yang ada, aspek keamanan belum memungkinkan (pertandingan) digelar di Jabar," ujarnya.

Pertimbangan lainnya, kata Trunoyudo, adalah sejarah suporter kedua tim yang kerap bertikai.

"Kami punya evaluasi pertandingan terdahulu. Adanya kejadian antara dua kesebelasan yang bertanding pernah berdampak. Ini pertimbangan juga. Kami mengantisipasi saja," ujar Trunoyudo.

• Persib Bandung Bertolak ke Bali, Berikut 22 Pemain yang Berangkat Ezechiel N Douassel Menyusul

Saat ditanya kapan situasi bisa dianggap aman sehingga Persib Bandung bisa kembali menggelar pertandingan kandang, Trunoyudo tak bisa memberikan jawaban.

"Nanti setelah situasi memungkinkan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, seringnya Persib Bandung tak bisa menggelar pertandingan Liga 1 2019 di kandang membuat pelatih Persib, Robert Alberts, melontarkan usulan agar pertandingan kandang Persib dilakukan saja di luar negeri.

"Mungkin kami bisa main di Singapura. Kami tetap bisa tenang di sana. Malaysia juga bisa, banyak orang Indonesia di Malaysia dan Singapura. Banyak bobotoh juga di sana. Tapi di Indonesia kami bingung pakai stadion yang mana," ujarnya saat itu.

Dihubungi melalui pesawat telepon, kemarin, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, mengaku masih terus mengupayakan agar laga Persib melawan Persija bisa digelar di Bandung. Menurut Teddy, laga Persib lawan Persija di Stadion Si Jalak Harupat tak diizinkan karena ada pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Bandung.

"Itu ada dari surat (rekomendasi) Polda Jabar, tidak bisa menjamu Persebaya dan Persija di tanggal itu. Sementara, kesepakatan dari PT LIB tidak ada lagi schedule yang harus disesuaikan, jadi harus sesuai jadwal," ujar Teddy.

Terddy berharap, sekalipun tak digelar di Bandung, laga bisa tetap digelar di wilayah hukum Polda Jabar. Ini, paling tidak, akan membuat Persib tetap merasa main di kandang.

• Untuk Pertama Kalinya Sepanjang Sejarah, Persib Bandung Jamu Persija Jakarta di Luar Kandang

"Namun, jika tetap tidak bisa juga, pertandingan terpaksa digelar di Surabaya. Tapi, sekali lagi, kami masih berupaya untuk bisa menggelar pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat," ujarnya.

Pelarangan laga Persib lawan Persija di Stadion Si Jalak Harupat adalah pelarangan ketiga berturut-turut yang dikeluarkan Polda Jabar sejak September.

Pertama terjadi pada laga pekan ke-21 Liga 1 Persib kontra Arema, Sabtu (28/9). Izin juga tidak keluar karena alasan keamanan. Pada pekan ke-21, ini satu-satunya laga yang ditunda.

Laga lainnya, termasuk laga Tira Persikabo lawan Semen Padang, yang berlangsung di Stadion Pakansari di wilayah hukum Polres Bogor, tetap diizinkan.

• Polda Jabar Minta Maaf, Tiga Big Match Persib Bandung Tak Diberi Izin, Termasuk Lawan Persija

Laga lainnya yang juga tak bisa digelar di Stadion Si Jalak Harupat adalah laga Persib melawan Persebaya, yang seharusnya berlangsung Sabtu (19/10).

Laga akhirnya dipindah ke Bali karena Polres Bandung tidak memberikan izin. Waktu pertandingan diubah, lebih cepat sehari. (lutfi ahmad mauludin/mega nugraha)