Kencaduan Game Online

Kisah Anak Kecanduan Ponsel Game Online, Mata Menyempit, Sulit Melihat, Akhirnya Operasi Mata

Anak-anak kecanduan game online atau gadget dengan tingkat parah, sudah banyak yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
(Facebook/Dachar Nuysticker Chuayduang)
Putri Dachar mengalami masalah penglihatan karena kecanduan gadget. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Data anak kecanduan gadget atau ponsel dan game online jumlahnya makin banyak.

Dan yang menyedihkan, anak-anak kecanduan game online atau gadget dengan tingkat parah, sudah banyak yang masuk ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua Bandung, Jawa Barat.

Bahkan ada pasien anak kecanduan game online atau gadget yang sampai mengalami halusinasi.

Kisah anak kecanduan game online atau gadget dan harus menjalani operasi dibagikan pengguna FAcebook, Dachar Nuysticker.

Mengerikan, Anak Kecanduan Game Online Bisa Halusinasi, Ini Cara Penanganan Rumah Sakit Jiwa Bandung

Dachar Nuysticker adalah seorang ayah yang putrinya harus menjalani operasi mata karena matanya rusak gara-gara kebanyakan memainkan gadget.

Dikutip dari World of Buzz, baru-baru ini di Thailand, seorang pengguna Facebook bernama Dachar Nuysticker Chuayduang membagikan kisah putrinya yang kecanduan gadget.

Dachar menceritakan kejadian tidak menguntungkan yang telah menimpa putrinya.

Putrinya yang masih berusia 4 tahun ini harus menjalani operasi mata karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan ponsel.

Putri Dachar mengalami masalah penglihatan karena kecanduan gadget.
Putri Dachar mengalami masalah penglihatan karena kecanduan gadget. (Facebook/Dachar Nuysticker Chuayduang)

Sang ayah, Dachar mengaku telah mengenalkan gadget pada putrinya sejak masih usia 2 tahun.

Dalam unggahan Facebooknya, Dachar juga menjelaskan kesalahannya yang menyerahkan gadget kepada sang anak.

Alasan dia memberikan gadget kepada sang anak yaitu agar putrinya memiliki kesibukan saat ditinggal bekerja.

Tanpa disadari, penggunaan gadget yang berlebihan, sang anak mulai mengalami masalah pada penglihatannya.

Putri Dachar mengalami masalah penglihatan karena kecanduan gadget.
Putri Dachar mengalami masalah penglihatan karena kecanduan gadget. (Facebook/Dachar Nuysticker Chuayduang)

Hal tersebut menyebabkan sang putri harus mengenakan kacamata.

Terlepas dari itu, ia telah menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget.

Putrinya mengalami sulit berkonsentrasi tanpa adanya gadget di tangannya.

Menurut FeedyTV, dokter mengatakan bahwa putri Dachar mengalami kehilangan penglihatan atau "mata malas".

Waspadai Game Online, Sudah 209 Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua karena Kecanduan Main Handphone

Matanya tidak bisa bekerja secara bersamaan karena satu mata bekerja lebih efektif dibandingkan lainnya.

Akibatnya, ia tidak hanya memiliki gangguan penglihatan tetapi juga mata yang menyipit.

Setelah operasi yang berlangsung pada 31 Oktober 2018, gadis itu akhirnya bisa menggunakan kedua matanya secara bersamaan.

Dokter juga menambahkan, jika anak pada usia balita tidak diizinkan menggunakan ponsel, iPad, komputer, dan bahkan menonton televisi secara berlebihan.

Hal tersebut dapat membahayakan kesehatan mata sang anak.

Cahaya yang dipancarkan dari perangkat ini adalah penyebab utama hilangnya penglihatan yang mengharuskannya menjalani operasi.

Penanganan Pasien Kencanduan Gadget di RSJ Cisarua

Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budianti, menyebutkan, anak yang sudah parah kecanduan bermain ponsel atau game online, dampaknya akan mengalami halusinasi.

Dampak kecanduan bermain game online di ponsel pintar bisa alami halusinasi, hal tersebut berdasarkan pengalaman pasien yang sudah pernah ditangani oleh RSJ Provinsi Jawa Barat.

Dampak buruk halusinasi itu karena ketika dia di rumah tidak ada yang mengawasi, terutama saat dia bermain ponsel.

 Waspadai Game Online, Sudah 209 Anak Dirawat di RS Jiwa Cisarua karena Kecanduan Main Handphone

"Kebetulan anaknya mengalami autisme ringan juga, ditambah ibunya bekerja, dia hanya sendirian di rumah, sehingga hari-harinya dihabiskan dengan mengakses internet melalui ponsel," ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, Cisarua, Bandung Barat, Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, jika anak sudah kecanduan bermain game online hingga tingat berat, seharusnya dilakukan pengobatan secara rawat inap.

"Kalau anak yang sudah parah kecanduan ponsel itu, memang dampaknya halusinasi," katanya.

 Waspada, Predator Anak Berkeliaran di Game Online, Satu Pelaku Sudah Ditangkap, Modusnya dari Chat

Dalam melakukan penanganan terhadap pasien yang kecanduan bermain ponsel atau game online itu, pihaknya saat ini melakukan rehabilitasi dengan pendekatan holistik, dari sisi biologis, sosial, dan psikologis.

"Jadi kita intervensi dophamine untuk menyeimbangkan biologis, kemudian yang penting peran orang tua untuk aspek sosial dan psikologisnya," katanya.

Direktur RSJ Provinsi Jawa Barat, dr Elly Marliyani, mengimbau para orang tua, agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama saat bermain ponsel agar tidak sampai berlebihan.

"Karena orangtua yang memabawa anaknya datang kesini itu, anaknya sudah dalam kondisi yang berat. Jadi ketika ada gangguan penyerta orangtua tidak bisa menanggulangi," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved