Kejuaraan Dunia Paralayang di Sumedang, Peluang Emas Pedagang Sawo Sukatali Raup Untung Banyak

Kemeriahan Kejuaraan Dunia Paralayang yang akan digelar di tiga lokasi di Kabupaten Sumedang yaitu Kampung Toga, Batudua, dan Jatigede sudah terasa.

Editor: Theofilus Richard
deddi rustandi/tribun jabar
Atlet paralayang asal Thailand, Malaysia, Korea Utara yang akan bertanding di Asian Games 2019, berlatih di Kampung Toga dan Batudua, Sumedang. Mereka berlatih untuk nomor ketepatan mendarat dan lintas alam (XC). 

Ai (44), seorang pelaku usaha Sawo Sukatali mengatakan bahwa Sawo Sukatali mempunyai ciri khas yang berbeda dengan sawo yang lain, antara lain bisa bertahan disimpan sampai seminggu sejak matang untuk dimakan.

"Selain memiliki rasa manis yang tidak dimiliki oleh jenis sawo lain, Sawo Sukatali juga mempunyai daya simpan yang lebih lama sehingga sangat cocok untuk dijadikan buah tangan," kata istri Kepala Desa Sukatali tersebut.

Keunggulan lainnya, lanjut Ai, teknologi budidaya Sawo Sukatali tidak mengenal penggunaan pestisida alias bebas residu pestisida dan bahan kimia lain yang berbahaya bagi kesehatan.

"Sudah saatnya kita mengurangi buah impor dengan nilai gizi dan residu pestisida yang tidak diketahui, harga yang lebih mahal dan rasa yang kurang sesuai dengan lidah kita," ujar Ai.

Ai yang juga memiliki kebun sawo lebih dari 5 hektar ini berharap dengan digelarnya event Kejuaraan Dunia Paralayang ini, penjualan sawonya akan meningkat dibanding hari-hari biasanya.

"Biasanya saya bisa menjual kurang lebih 50 kilo dalam sehari, kecuali jika akhir pekan penjualannya bisa lebih. Saya harap nanti sepanjang even paralayang penjualan akan jauh lebih meningkat dengan banyaknya wisatawan yang akan melintasi Sukatali," ujarnya penuh harap.

Bukit Santiong, Tempat Wisata Baru di Subang, Cocok untuk Selfie dan Paralayang

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved