Bobotoh Persib Tagih Janji Kapolda Jabar, Minta Dukungan Nonton Persib vs Persija di Surabaya
- Asep Abdul, perwakilan Bobotoh Persib Bersatu (Bomber) meminta dukungan dari Polda serta pemerintah Provinsi
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Asep Abdul, perwakilan Bobotoh Persib Bersatu (Bomber) meminta dukungan dari Polda serta pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu melancarkan keberangkatan bobotoh yang akan menyaksikan pertandingan Persib melawan Persija, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, 28 Oktober 2019.
Sebenarnya, kepastian lokasi pertandingan antara Persib melawan Persija itu belum ada keputusan resmi. Namun, Stadion yang menjadi kandang dari Persebaya Surabaya itu masuk dalam opsi, ketika tidak mendapat izin menggelar pertandingan Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung.
"Kalau pertandingan tidak bisa digelar di Bandung, ya Kapolda juga harusnya membantu kami, kan waktu itu sudah jelas bahwa Kapolda adalah bapak dari Bobotoh. Nah, kalau pertandingan digelar di Surabaya, Kapolda harus memberikan solusi, apakah membantu memfasilitasi bus atau apalah yang terbaik," ujar Asep, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (16/10/2019).
• Nasib Pilu Nenek Arpah, Ditipu Anak Muda agar Tanda Tangani Sertifikat,Tanahnya Dihargai Rp 300 Ribu
Asep memastikan jika pertandingan jadi digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, akan banyak bobotoh dari Bandung yang datang ke Stadion yang berlokasi di Surabaya tersebut. Asep pun meminta pihak kepolisian dan pemerintah membantu Bobotoh.
"Intinya kami Bomber, Viking dan komunitas Bobotoh lainnya pasti datang ke sana, cuma kan kami adalah bagian dari masyarakat Jawa Barat, setidaknya ada peran kepolisian dan peran pemerintah Provinsi," katanya.
"Nah, nanti teknis pemberangkatannya seperti apa, jangan hanya melihat satu sisi kami sebagai Bobotoh saja, tapi kami harus dilihat juga kami ini warga Jawa Barat, kalau terjadi apa-apa diperjalanan nanti seperti apa, ini yang harus bisa diinisiasi oleh Kepolisian, Pemda dan Pemprov, karena kami bagian dari warga Jawa Barat, karena kami kan harus tetap menjaga kondusivitas selama di Surabaya, ini tanggung jawab besar. Tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan ke sana," tambahnya.
• Ini Cerita Guru Saat Menemukan Langit-Langit Kelas di SDN Sukamulya Ambruk
Asep menambahkan, Ia mengaku siap jika dari pihak Polda atau Pemprov mengajak untuk bertemu membahas masalah ini. Apalagi, ujar Asep, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriady pernah mengaku sebagai bapak bobotoh dan mempersilakan bobotoh untuk mengadu kepada dia.
"Seharusnya kami dipanggil oleh Kapolda diberikan suatu pencerahan. Saya sering mempertanyakan waktu itu, saat launching Persib Pak Kapolda selalu bilang bahwa dia Bapaknya Bobotoh. Nah, ini kami pertanyakan, saya nagih saja. Ya, kalaupun pertandingan tidak bisa digelar di Bandung, saya ingin melihat seperti apa yang akan dilakukan Bapaknya Bobotoh, Kapolda Jabar ini," ucapnya.