Puluhan Emak-emak yang Mengusung Nama Suara Ibu Bandung Datangi di Balai Kota

Puluhan emak-emak yang mengatas-namakan Suara Ibu Bandung (SIB), mendatangi Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (14/10/2019).

Penulis: Tiah SM | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Tiah SM
Puluhan emak-emak yang mengatas-namakan Suara Ibu Bandung (SIB), mendatangi Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (14/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM

TRIBUNJABAR, BANDUNG - Puluhan emak-emak yang mengatas-namakan Suara Ibu Bandung (SIB), mendatangi Balai Kota, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (14/10/2019).

SIB mengklaim sebagai gerakan kaum ibu yang mencintai Kota Bandung menghimbau agar seluruh warga Kota Bandung kembali cinta damai termasuk harus santun dalam menggunakan bahasa di media sosial sehingga tidak menimbulkan keresahan dan perpecahan di masyarakat.

Koordinator lapangan aksi, Riani Soedarmo mengatakan, peran kaum Ibu dari generasi ke generasi telah mewarnai karakter Kota Bandung, sebuah kota budaya yang damai, mencerminkan perilaku warganya yang saling menghormati dalam keberagaman.

Balada Mantan ASN jadi Pemburu Emas, Habis Rp 500 Juta dan Didemo Warga, Tak Segram Pun Emas Didapat

Bukan Dugem Bareng, Atta Halilintar Beberkan Kronologinya, Beby Fey Sengaja Muncul Saat Dia Manggung

Kebakaran Hanguskan Sebuah Rumah di Belakang SMAN 24 Bandung

Hari ini, dalam dinamika perjalanan budaya bangsa, Bandung menampakkan raut wajah yang berbeda.

Menjadi tak ramah pada lingkungan, tak ramah bagi sesama warga kotanya, hilangnya kepedulian bergotong-royong, sirnanya rasa saling menghormati dalam keberagaman.

Munculnya kekerasan yang sebelumnya tak pernah menjadi wajah Bandung, ditegaskan Riani, tiba-tiba menyeruak mengaburkan sikap warga Bandung yang rengkuh, amis budi, darehdeh, someah hade ka semah. (tiah sm)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved