Ekspedisi Goa Misteri di Halmahera, Tim Mahitala Unpar Sempat Tersesat dan Takut Bertemu Suku Tobelo

Tim Ekspedisi Caving Mahitala Unpar sempat salah jalan saat ekpedisi ke Goa Misteri di Halmahera.

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Theofilus Richard
Dok.Mahitala Unpar/Vitalis Viant
Tim Ekspedisi Caving Mahitala Unpar 2019 menuruni sinkhole yang disebut goa misteri oleh warga Tobelo Dalam di pedalaman Taman Nasional Halmahera Tengah, Maluku Utara. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Tim Ekspedisi Caving Mahitala Unpar sempat salah jalan saat ekpedisi ke Goa Misteri di Pulau Halmahera.

Hal itu diceritakan Ketua Tim Ekspedisi Caving Mahitala Unpar 2019, Fairuz Nafis, ketika dihubungi Tribun Jabar, Rabu (9/10/2019).

Ia mengaku bersyukur tidak bertemu suku pedalaman ketika tersesat.

"Sempat salah rute, dari pos awal ke titik yang salah itu ya sekira 8 kilometer. Jadi kami bersabar menunggu jemputan mobil dari Taman Nasional. Akhirnya kami kembali menuju jalur yang benar sekira satu jam menggunakan mobil. Lalu, dari titik jalur yang benar ke basecamp terakhir itu berjalan selama dua hari, dari bacecamp ke Goa berjalan dua kilometer," kata Fairuz.

Pendaki Andika Pratama Hobi Naik Gunung Sejak SMA dan Tergabung di Mahitala Unpar

Saat diwawancarai oleh Tribun, Fairuz mengatakan, tidak ada ritual khusus dari warga sekitar sebelum memulai ekspedisi.

Ia mengaku tidak ada sesajen ataupun ritual khusus yang wajib dilakukan oleh timnya.

Ada hal yang membuat tim Mahitala Unpar tersebut sedikit ketakutan, yaitu cerita adanya peristiwa seseorang yang dibunuh oleh penduduk pedalaman Tobelo pada Maret 2019.

"Ya itu hanya cerita dari pendamping kami saja, katanya ada yang dicincang oleh warga pedalaman karena diduga mencuri hasil buruan warga. Namun, itu hanya cerita, kami tidak tahu kebenarannya. Tapi alhamdulillah tidak bertemu dengan penduduk pedalaman Tobelo," katanya.

Seorang porter yang mendampingi tim Mahitala Unpar tersebut dikatakannya masih keturunan warga Tobelo.

Porter tersebut berpesan kepada timnya, jika bertemu warga Tobelo, maka jangan bersikap jelek dan jangan merusak lingkungan.

2 Mahasiswi Ini Tuntaskan Pendakian Terakhir, Gunung Everest, Mahitala Unpar Siapkan Penyambutan

Porter tersebut juga mengatakan bahwa suku Tobelo memiliki kesukaan terhadap baju berwarna merah.

Jadi, jika bertemu penduduk Suku Tobelo di hutan, harus bersikap sopan dan menukarkan baju merah yang dimiliki.

Goa misteri tersebut, belum memiliki nama. Fairuz mengatakan bahwa dia dan dua temannya yang bernama Andika Wilmar dan Vitalis Viant sudah memiliki wacana untuk memberi nama goa tersebut.

"Kalau keinginan sih ada, tapi rencana tersebut harus didiskusikan dengan pihak Taman Nasional dan menyesuaikan nama yang ramah dengan warga sekitar dan lebih baik namanya diberikan oleh penduduk asli," katanya.

Selama proses ekspedisi berlangsung, Fairuz dan rekannya bersyukur masih dalam kondisi sehat. Kaki lecet maupun luka ringan, bagi mereka tidak menjadi alasan untuk mengeluh.

Vinson Massif di Antartika, Gunung Tertinggi Kelima yang Akan Ditaklukkan Srikandi Mahitala Unpar

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved