Pendakian

Vinson Massif di Antartika, Gunung Tertinggi Kelima yang Akan Ditaklukkan Srikandi Mahitala Unpar

Vinson Massif di Antartika atau kutub selatan dengan ketinggian 4892 mdpl.

Editor: Kisdiantoro
Cipta Permana
Rektor Unpar, Mangadar Situmorang didampingi Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari memberikan paparan dan penjelasan dalam konferensi pers tim WISSEMU yang akan menaklukan puncak gunung tertinggi kelima, Vinson Massif Antartika di Gedung Rektorat Unpar, Jalan Ciumbuleuit Nomor 94, Kota Bandung, Senin (19/12/2016). 

BANDUNG,TRIBUNJABAR.CO -- Setelah berhasil menaklukan empat puncak gunung tertinggi di empat benua, yaitu Carstensz Pyramid (4884 meter diatas permukaan laut/mdpl), Elbrus (5642 mdpl), Kilimanjaro (5895 mdpl) dan Aconcagua (6962 mdpl) sejak Agustus 2014 - Februari 2016.

Petualangan tim The Women Of Indonesia's Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) segera berlanjut untuk menaklukan puncak gunung kelima dari tujuh puncak gunung yang akan ditaklukan, yaitu Vinson Massif di Antartika atau kutub selatan dengan ketinggian 4892 mdpl.

Setelah beberapa bulan terakhir memantapkan fisik dan mental serta memenuhi kebutuhan logistik juga persiapan lainnya, pada Rabu (21/12), dua dari tiga srikandi Mahitala Unpar, yaitu Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) yang keduanya merupakan mahasiswa aktif Unpar, jurusan Hubungan Internasional akan menyelesaikan misi lanjutan dari ekspedisi WISSEMU menuju Seven Summits tersebut. Sementara Dian Indah Carolina (21), yang ikut ambil bagian pada ekspedisi sebelumnya, terpaksa kali ini belum berkesempatan untuk melanjutkan misi tersebut, dikarenakan masih dalam masa pemulihan kesehatan dari pendakian terakhir di Aconcagua (Benua Amerika Serikat) pada 1 Februari 2016.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun Fransiska Dimitri Inkiriwang (Deedee) dan Mathilda Dwi Lestari (hilda) dan tim akan melakukan pemberangkatan awal dari Terminal 2 Bandar Internasional Soekarno-Hatta, pada Rabu (21/12) pukul 00.01 WIB menuju Santiago, Chile, dan akan tiba sekitar pukul 01.05 waktu setempat. Deedee dan Hilda akan bermalam selama lima hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Punta Arenas (26 Desember 2016) yang merupakan kota terakhir sebelum melakukan pendakian. Pendakian sendiri akan dimulai dari Vinson Base camp pada Januari 2017 dan diperkirakan akan mencapai puncak pada 4 Januari 2017, sebelum kembali ke punta Arenas pada 9 Januari 2017.

Fransiska Dimitri Inkiriwang atau biasa dipanggil Deedee mengatakan perjalanan ke Vinsom Massif ini terdapat tantangan tersendiri yang berbeda dari puncak gunung lain yang telah mereka taklukan. Selain letaknya yang berada di Kutub Utara, Vinson Massif ini merupakan wilayah dengan perubahan suhu yang paling ekstrim.

"Suhu di Vinson Massif ini dapat berubah-ubah dengan sangat cepat, bahkan suhu terendahnya bisa mencapai minus 40 derajat celcius, dengan salju yang menutupi hampir seluruh wilayah Antartika. Maka dari itu kami telah mempersiapkan berbagai latihan guna mengatasi hal tersebut, diantaranya latihan beban, yoga dan metode wimhof yang merupakan metode terpenting, yaitu latihan pernafasan untuk mengatasi dinginnya suhu disana agar badan kami tetap dalam kondisi stabil," ujarnya dalam acara konferensi pers di Gedung rektorat Unpar, Jalan Ciumbuleuit Nomor 94, Kota Bandung. Senin (19/12/2016). (Dd)

Apa yang dikatakan Rektor Unpar tetang rencana pendakian gunung kelima ini? Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Jabar besok, Selasa (20/12/2016). Follow akun twitter Tribun Jabar: @tribunjabar dan facebook: tribunjabaronline, untuk mendapatkan info terkini.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved