Kekayaan Budaya Purwakarta Jadi Inspirasi Finalis Mojang Jabar 2019 Desain batik

Satu di antaranya desainer Wida Awaliya Nurkhaliza Meranti (22) yang mencoba mengembangkan motif batik sesuai potensi dan budaya daerah tempatnya bera

Penulis: Ery Chandra | Editor: Theofilus Richard
Tribun Jabar/Ery Chandra
Wida saat menunjukkan motif batik di Kabupaten Purwakarta, Kamis (3/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Konsep alam wilayah Kabupaten Purwakarta disebut menjadi sumber inspirasi penciptaan motif-motif batik baru.

Satu di antaranya desainer Wida Awaliya Nurkhaliza Meranti (22) yang mencoba mengembangkan motif batik sesuai potensi dan budaya daerah tempatnya berasal.

Beberapa motif yang ia buat adalah motif maranggi, manisan pala, cengkeh, dan motif batik simping.

"Saya mencoba membuat karya motif batik sesuai potensi dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat disini. Khususnya di Wanayasa," ujar Wida, di Kabupaten Purwakarta, Kamis (3/10/2019).

5 Bangunan Tempat Budidaya Jamur di Cisarua Bandung Barat Hangus Terbakar

Widi yang berasal dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta itu menyontohkan motif maranggi, yang merupakan satu di antara kuliner ikonik Purwakarta.

"Adapun motif cengkeh dan manisan pala itu khas Wanayasa," kata perempuan murah senyum tersebut.

Dia mengatakan motif batik yang dikembangkannya juga memiliki filosofi tersendiri.

Contohnya, motif maranggi didesain dengan makna "Jabar Masagi". Yakni, Surti, Harti, Bukti, dan Bakti.

"Karena setiap karya seni selalu memiliki nilai filosofisnya masing-masing. Selain tampilan bernilai estetis, terdapat juga karakter yang menjadi ruh dalam karya tersebut," ujarnya.

Finalis Mojang Jawa Barat 2019 ini mengaku mewarisi darah seni dari kakeknya.

Hal itu, diapresiasi oleh Ketua Forum OSIS dan MPK (Fompa) Kabupaten Purwakarta, Muhammad Ikhsan.

Dia merasa bangga dan kagum terhadap ketekunan yang dimiliki Wida.

Madura United Punya Catatan Bagus di 5 Laga Terakhir, Pelatih Persib Bandung: Setiap Laga Berbeda

Di sela aktivitas sebagai mahasiswa Pascasarjana UPI Bandung, Wida dapat menyempatkan diri menciptakan motif batik.

Hal itu dinilai akan menjadi sumber ekonomi pada masa mendatang.

"Sebagai generasi muda, saya ikut merasa bangga dengan kreativitas Wida. Kami jadi terinspirasi," katanya.

Ikhsan pun berencana mengadakan kegiatan pelatihan membatik dengan cara merangkul para pelajar sebagai peserta.

"Karya Teh Wida menambah khasanah motif batik yang ada sebelumnya motif gapura," ujar Ikhsan didampingi sekretaris Fompa, Nurul.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved