Di Kampung Gunung Sanggar Batujajar KBB, Ada Sumur Tua Airnya Tak Habis Meski Musim Kemarau

Di Kampung Gunung Sanggar RT 02/01, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB)

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Warga Kampung Gunung Sanggar RT 2/1, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat mengambil air dari sumur tua. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BATUJAJAR - Di Kampung Gunung Sanggar RT 02/01, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terdapat sebuah sumur tua yang airnya tetap ada meski saat musim kemarau.

Berdasarkan cerita warga, sumur itu mulai digali pada tahun 1989 dan sejak itu pula disebut-sebut airnya belum pernah mengering, sedangkan sumur yang lainnya saat musim kemarau di kampung itu semuanya sudah mulai mengering.

Sumur itu berada di area pesawahan yang kini kondisinya juga sudah kekeringan karena selama musim kemarau ini tidak pernah teraliri air, tetapi sumur tersebut lokasinya tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga setempat.

Pantauan Tribun Jabar, Kamis (3/9/2019), warga setempat silih berganti berdatangan untuk menimba air dari sumur tersebut dengan membawa jeriken dan ember berbagai ukuran. Sumur ini merupakan satu-satunya sumber air bagi warga Kampung Gunung Sanggar.

Dirut PT Inti Jadi Tersangka, Direksi Ikuti Proses Hukum KPK

"Dari tahun 1989 belum pernah airnya mengering, jadi saat musim kemarau seperti sekarang, sumur ini hanya satu-satunya sumber air bagi warga disini," ujar Junaedi (50), warga setempat saat ditemui disela menimba air.

Uniknya, kata dia, sumur yang memiliki kedalaman hampir 20 meter itu, ketika airnya mulai berkurang, setiap 10 menit airnya bisa bertambah lagi. Air yang mengisi sumur itu keluar dari dinding-dinding sumur yang dilapisi bata merah.

Air yang ada didalam sumur itu, memang tidak terlalu banyak, airnya hanya ada di dasarnya. Tetapi airnya bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar yang selama musim kemarau ini mengalami krisis air bersih.

"Semua warga memang mengambil air dari sumur ini, alhamdulillah airnya selalu ada meskipun kemarau. Saat ini sumber air warga yang pakai jetpam sudah kering," kata Junaedi.

Dua Ruang Kelas SMPN 2 Plumbon Ambruk, Disdik Kabupaten Cirebon Siap Tanggungjawab

Ia mengatakan, selama ini warga setempat merasa terbantu dengan adanya sumur tua ini, karena selain airnya tidak pernah kering, sumur ini juga airnya sangat jernih dan tidak pernah kotor.

"Saya kan suka kerja mencangkul di sawah ini, kalau kehabisan air minum, saya langsung minum saja karena bersih dan sehat juga," kata dia.

Warga lainnya Sukaesih (47), mengatakan, selama musim kemarau memang sangat mengandalkan air dari sumur tua tersebut yang digunakan untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci karena air jetpam di rumahnya sudah tidak mengalir.

"Warga disini sempat dibuatkan sumur menggunakan jetpam dari pemerintah, namun hanya bisa berfungsi selama 3 hari saja karena permasalahan kelistrikan," katanya.

Ia mengaku, setiap hari kerap menimba air dari sumur tersebut, namun ketika airnya kering ia harus menunggu sekitar 10 menit agar air di dalam sumur tersebut terisi kembali dengan sendirinya.

"Iya kalau airnya habis harus menunggu dulu 10 menit, nanti airnya terisi lagi sendiri dan bisa ditimba," katanya.

Kedua warga tersebut mengaku, selama musim kemarau, wilayahnya memang mengalami krisis air bersih. Beruntung dengan adanya sumur tua ini, mereka bisa terbantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Siswa Santai Merokok di Dalam Kelas, Kakinya Naik ke Atas Kursi, Berbuat Nekat padahal Ada Guru

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved