Awal Mula Siswi SMP Garut Dirudapaksa 6 Pria, Diajak Mabuk Teman Sekolah, Diseret ke Rumah Kosong

Ada kisah memilukan dari siswi SMP di Pameungpeuk, Garut. Siswi SMP berinisial ES itu dirudapaksa enam pria secara bergiliran.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Yongky Yulius
shutterstock
Ilustrasi - Siswi SMP Garut dirudapaksa 6 pria 

TRIBUNJABAR.ID - Ada kisah memilukan dari siswi SMP di Pameungpeuk, Garut.

Siswi SMP berinisial ES itu dirudapaksa enam pria secara bergiliran.

Berdasarkan kronologinya, kejadian itu terjadi pada Senin (30/9/2019).

Mulanya, ES diajak ke luar rumah oleh teman sekolahnya SJ dan A.

Bukan main seperti remaja pada umumnya, mereka malah mengonsumsi minuman keras.

Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, ES diajak kumpul lalu dicekoki miras.

Hal itu membuat siswi SMP itu mabuk.

Ibu di Sukabumi Lihat Anak Remajanya Rudapaksa Bocah Angkat, Lalu Dia Habisi Bocah Itu Secara Sadis

Dalam kondisi itulah, dari pelaku yang terdiri dari SJ, A, BA yang masih di bawah umur melakukan rudapaksa.

Tak hanya itu ada juga pria lain yang juga turut merudapaksa korban.

Ilustrasi - Pelaku bekap korban yang hendak diperkosanya.
Ilustrasi - Pelaku bekap korban yang hendak diperkosanya. (shutterstock)

Mereka adalah UJ (44), IL (18), MU (21).

Diketahui, enam pelaku ini warga Cisompet, Garut.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB.

Lokasinya di dalam rumah kosong.

Hal ini disampaikan Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng.

Menurutnya, korban dirudapaksa pelaku secara bergiliran dalam keadaan mabuk.

Gadis Suku Baduy Motong Kayu di Gubuk, Lalu Dirudapaksa dan Dibunuh, Pelakunya di Bawah Umur

"Korban malah dicekoki sampai mabuk. Setelah mabuk lalu digilir pelaku," katanya.

Kemudian, siswi SMP itu dikemudian diantarkan pulang.

Wanita korban perkosaan.
Wanita korban perkosaan. (shutterstock)

Ia dibonceng menggunakan sepeda motor.

Ada dua pelaku yang mengantarkan ES.

Mereka adalah IL dan juga UJ.

Namun, ada hal terduga di tengah perjalanan mereka.

Rupanya, mereka tepergok ayah korban saat tengah mengantarkan ES pulang.

Saat bertemu di tengah jalan, si pelaku mengaku sebagai tukang ojek.

Kemudian, mereka pun membiarkan ES pulang besama ayahnya.

"Pelaku mengaku sebagai ojek dan menyerahkan korban di jalan kepada ayahnya," kata AKP Maradona.

Melihat dua pria bersama bersama putrinya, sang ayah pun curiga.

Ia tak tinggal diam dan langsung melapor ke pihak kepolisian.

Kala itu, ayah korban disebut melapor ke Polsek Pameungpeuk.

Kemudian, ia pun diarahkan ke Polsek Cisompet.

Kini kasus tersebut sudah dilimpahkan ke Polres Garut.

"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres karena situasi di sana rawan," katanya.

Kejadian Lain Bocah Dirudapaksa Lalu Meninggal

Seorang bocah 5 tahun, NP, dihanyutkan di Sungai Cimandiri, Sukabumi.

Ia ditemukan tewas mengenaskan oleh warga yang sedang mencari ikan di sungai itu.

Bocah perempuan itu diketahui tinggal bersama ibu dan dua kakak angkatnya.

Namun, selama ini NP diperlakukan secara sadis dan tak beradab.

Ia kerap dirudapaksa kedua kakak angkatnya yang masih remaja.

Hingga akhirnya meninggal di tangan keluarga angkatnya.

Diolah dari wartawan Tribunjabar.id dan Kompas.com, kejadian nahas itu terjadi pada Minggu (22/9/2019).

Kala itu, sang bocah baru selesai mandi.

Dalam keadaan belum berpakaian, sang bocah langsung diseret kakak angkatnya, RS yang berusia 14 tahun.

Setelah dirudapaksa RS, kakak angkat lain yang berusia 16 tahun pun ikut beraksi.

Perbuatan RG pun ketahuan oleh ibu kandungnya, SR.

"Saat melakukan persetubuhan, ibu tersangka yang bernama SR datang dan memarahi tersangka RS," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

"Karena (RG) tidak menerima teguran ibunya, RS melampiaskan kemarahan terhadap korban dengan mencekiknya

Nyawa korban pun melayang akibat cekikan itu.

Setelah membunuh, ibu dan anak kandung itu malah berhubungan intim di dekat korban yang sudah meninggal.

Kemudian, ibu dan dua anak kandungnya itu menghanyutkan korban di Sungai Cimandiri.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved