Tak Terjangkau Petugas Damkar, Kebakaran di Gununghalu Dipadamkan Warga Secara Gotong Royong
Camat Gunung Halu, Taufik Firmansyah, mengatakan bahwa ketika terjadi kebakaran, warga hanya melapor ke pihak RT dan RW setempat.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Warga Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus bersusah payah ketika terjadi kebakaran karena wilayah tersebut sejauh ini belum terjangkau petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) KBB.
Camat Gununghalu, Taufik Firmansyah, mengatakan bahwa ketika terjadi kebakaran, warga hanya melapor ke pihak RT dan RW setempat.
Kemudian nantinya hanya dipadamkan oleh warga secara gotong royong dengan menggunakan peralatan seadanya.
"Karena memang tidak bisa terjangkau kendaraan (mobil damkar) dan tidak akan bisa masuk ke lokasi karena jalannya kecil dan lokasi kesini cukup jauh," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (2/10/2019).
• Usai Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Mulan Jameela Pamer Foto dengan Pria yang Buat Netizen Penasarn
Karena itu, saat sebuah rumah kebakaran, seringkali bangunan hancur tak terselamatkan karena penanganan kebakaran hanya menggunakan peralatan seadanya terlalu sulit untuk memadamkan api.
"Terlebih bangunan rumah yang biasanya kebakaran di sini, kebanyakan konstruksi bangunannya dari kayu, jadi sangat mudah terbakar," katanya.
Ia mengatakan, selama ini kebakaran rumah yang terjadi di Gununghalu biasanya terjadi di daerah pelosok yang memang sulit terjangkau oleh kendaraan dan warga pun tidak pernah lapor ke petugas damkar.
Warga pun menyadari bahwa daerahnya terlalu jauh dijangkau petugas pemadam kebakaran. Jika bisa dijangkau, petugas kebakaran diperkirakan tiba setelah api padam dan bangunan sudah hangus.
"Paling kalau kebakaran besar, warga laporannya itu ke pihak RT/RW dan ke pihak desa, kemudian dipadamkan oleh warga secara gotong royong," kata Taufik.
Sebagai antisipasi kebakaran, ia mengimbau warga untuk tidak membuang sumber api ke lahan. Warga juga diingatkan untuk selalu memeriksa sambungan listrik dan kebocoran kompor gas.
Sebelumnya, Kabid Pemadam Kebakaran KBB, Nanan Sunandar, mengatakan bahwa tidak terjangkaunya kendaraaan pemadam kebakaran ke lokasi itu karena masalah lokasi yang cukup jauh dan kontur jalan yang tidak memadai dan warga pun jarang ada yang melapor ketika terjadi kebakaran.
• Di Era Digital Sekarang Ini Uu Tetap Minta Generasi Penerus untuk Tidak Malu Menjadi Petani
"Jadi untuk wilayah Gununghalu dan Rongga memang belum terjangkau oleh petugas kami ketika terjadi kebakaran," ujarnya saat ditemui di Kantor Damkar KBB Pos Padalarang, Selasa (1/10/2019).
Seharusnya, kata Nanan, untuk menyelesaikan masalah tersebut harus ada penambahan Pos Pemadam Kebakaran untuk wilayah Gununghalu dan Rongga agar ketika terjadi kebakaran bisa tertangani.
Ia mengaku rencana penambahan pos belum terealisasi karena pihaknya kurang leluasa mengalokasikan anggaran.
Masih bergabungnya Pemadam Kebakaran KBB dan Satpol PP disebut sebagai kendala dalam pengalokasian anggaran.
"Untuk saat ini, kami baru memiliki empat pos yakni pos Padalarang, Cikalong Wetan, Cililin dan Pos Lembang, untuk Gununghalu dan Rongga belum ada," katanya.
• Jejak Digital Lora Fadil, Malam Minggu Bersama Tiga Istri ke Pengajian hingga Adil Belikan Tas