Peristiwa G30S/PKI yang Tertuang di Dokumen Rahasia CIA, Ada Juga Pembasmian PKI, Ini Isinya
Peristiwa G30S/PKI menjadi noda hitam dalam sejarah Indonesia tertuang juga dalam dokumen rahasia CIA yang telah dirilis ke publik.
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Yongky Yulius
TRIBUNJABAR.ID - Peristiwa G30S/PKI menjadi noda hitam dalam sejarah Indonesia tertuang juga dalam dokumen rahasia CIA yang telah dirilis ke publik.
Kejadian G30S/PKI adalah penculikan dan pembunuhan enam jenderal yang merupakan perwira tertinggi TNI serta satu perwira berjabatan kapten.
Bahkan menteri atau Panglima AD Ahmad Yani tidak luput dari sasaran.
Peristiwa G30S/PKI terjadi pada 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965.
Saat itu, satuan TNI AD mengalami guncangan hebat akibat peristiwa G30S/PKI.
Para perwira TNI AD ingin melakukan tindakan akibat imbas peristiwa yang telah merenggut jenderal TNI tersebut.
Melansir dari Intisari, Mayjen Soeharto sebagai Pangkostrad yang saat itu secara otomatis bisa menggantikan posisi Jenderal Ahmad Yani, segera melakukan inisiatif untuk melumpuhkan aksi G30S/PKI.
Tidak hanya pasukan TNI AD yang bergerak untuk melakukan penumpasan, melainkan organisasi massa dan keagamaan, serta partai anti-PKI juga turun tangan.
Terduga anggota PKI ditangkap dan ada yang dibunuh. Markas mereka dihancurkan.
Aksi penumpasan ini tertuang dalam dokumen rahasia CIA yang dibuka oleh Kedutaan Besar AS di Indonesia pada 17 Oktober 2017.

Gerakan pemerintah Indonesia akibat G30S/PKI tercatat dalam dokumen rahasia CIA September 1965 itu.
Melansir dari Tribunnews yang mengutip dari nsarchive.gwu.edu, dokumen rahasia ini dibuka oleh Arsip Keamanan Nasional di The George Washington University.
• Sukitman Lolos Dari Peristiwa Berdarah G30S/PKI, Dengar Bunyi Tembakan dan Sembunyi di Bawah Truk
• 7 Tahun Sebelum G30S, Soeharto Tanyakan Bahaya PKI. Ini Jawaban Soekarno
Dalam dokumen tersebut menggambarkan para diplomat di Keduataan Besar Jakarta mencatat bahwa pemimpin PKI telah dieksekusi.
Serta pejabat AS secara aktif mendukung upaya Angaktan Darat Indonesia untuk menghancurkan anggota PKI yang tertinggal di Indonesia.
Ada sekitar 39 dokumen yang tersedia dari hampir 30.000 halaman arsip yang merupakan catatan harian Kedutaan Besar AS di Jakarta, Indonesia, dari tahun 1964-1968.