Livia Ellen Bukan Orang Sembarangan, Mahasiswa Teknik UI yang Demo DPR RI, Pernah Muncul di Acara TV

Kami memprotes mengapa #ReformasiDiKorupsi
Saya bukan orang paling depan yang memperjuangkan hak-hak rakyat.

Saya bukan mahasiswa yang paling cemerlang dan panutan untuk di contoh.

Saya bukan yang paling paham memgenai RUU yang dibahas di DPR. Saya masih perlu untuk belajar lagi dari permasalahan di negeri ini.

Saya hanya salah satu mahasiswa yang turun ke Senayan dan kebetulan saja mendapatkan ekspos media.

Masih banyak teman-teman dari berbagai kalangan yang memperjuangkan hak untuk masyarakat, wanita, pria, buruh, korban pelecehan seksual, korban konflik, korban kebakaran hutan, dan tentunya Rakyat Indonesia.

Terima kasih, tolong, dan maaf atas #AksiMahasiswa 23-24 September 2019."

Ia berangkat dari UI menggunakan bus kuning lalu melanjutkan perjalanan menggunakan KRL bersama rombongan mahasiswa Teknik Elektronik dan FTUI.

Namun, akses menuju DPR RI melalui Stasiun Palmerah sudah diblokade.

Akhirnya, ia menggunakan MRT dari Stasiun Sudirman dan turun di Stasiun Istora, lalu berjalan kaki.

Sepanjang perjalanan, Livia Ellen dan mahasiswa lainnya bernyanyi lagu wajib nasional.

Bahkan, mereka sempat membuka jalan untuk pedagang yang hendak lewat.

Rombongan mahasiswa yang long-march itu diarahkan ke GBK demi keselamatan.

Ia sempat terdorong-dorong. Demi keselamatan bersama, Livia Ellen bergandengan tangan sambil berlari mengikuti bendera IKM Fakultas UI.

Perjuangan Livia Ellen menyampaikan aspirasi cukup sulit.

Matanya pedih terkena gas air mata.

Lebih parahnya, tempat medis pun jadi sasaran tembakan gas air mata.

"Dari ceirta teman-teman yang masih berusaha ke depan Gedung DPR kemarin, mereka juga mendapat dorongan yang lebih keras, baik dari pihak pengamanan, massa provokator, juga water cannon, dan gas air mata," tulisnya.