Polisi Tuding Kelompok Anarko Jadi Provokator Kericuhan Saat Unjuk Rasa Mahasiswa Bandung

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan provokator kericuhan saat unjuk rasa

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Aksi mahasiswa berujung ricuh dengan polisi saat berusaha masuk Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019). Ribuan mahasiswa dari puluhan kampus di Jawa Barat itu berunjukrasa menolak pengesahan UU KPK dan KUHP oleh DPR. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan provokator kericuhan saat unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPRD Jabar di Kota Bandung, diduga dari kelompok anarko.

"Ciri-ciri kelompok yang provokatif kemarin, setelah kami lakukan penyelidikan, diketahui adanya pengrusakan, lempar batu, coret-coret, dan memprovokasi, itu adalah kelompok anarko. Aksi tersebut sudah pernah terjadi di Bandung saat May Day," kata Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Selasa (24/9/2019).

Ciri lain dari kelompok tersebut yang dilakukan pada Senin (23/9/2019) ialah, adanya upaya membenturkan massa aksi dengan petugas kepolisian

Kabid Humas Polda Jabar menjelaskan Polrestabes Bandung dan Polda Jabar sedang melakukan penyelidikan secara mendalam dan tidak menutup kemungkinan akan naik ke tahap penyidikan.

Saat kericuhan tersebut, Trunoyudo mengimbau agar tidak terprovokasi dan jangan termakan informasi hoaks.

2 Hari Hilang Akibat Digulung Ombak, Nelayan Pantai Santolo Ditemukan Meninggal Dunia

"Pasca aksi kemarin, kami banyak menerima informasi hoaks, khususnya terkait adanya informasi mahasiswa yang meninggal. Itu dipastikan hoaks," katanya.

Jika terindikasi hoaks, maka pihak kepolisian akan mengusut pelaku penyebaran hoaks tersebut.

Mewakili Polda Jabar, Trunoyudo mengimbau agar mahasiswa tetap berdemo sesuai aturan dan tidak terprovokasi informasi hoaks. Akibat kericuhan, tentunya kedua belah pihak akan menjadi korban.

"Polisi dan mahasiswa memiliki satu tujuan yang baik, namun jika terjadi kericuhan tidak menutup kemungkinan kedua pihak akan menjadi korban. Polisi bertugas mengamankan dan mahasiswa menyampaikan aspirasi, sebaiknya mengikuti aturan," katanya.

Terkait dengan jumlah data korban dari pihak mahasiswa, Trunoyudo mengatakan pihaknya belum mendapatkan data tersebut.

Kerusuhan di Wamena Sebabkan Kota Lumpuh, Sejumlah Warga Mengungsi dan Butuh Bantuan

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved