Wagub Jabar sekaligus Panglima Santri Jabar Uu Ruzhanul Ulum Keberatan dengan Film The Santri

Film The Santri yang segera tayang di bioskop tanah air mendapat kritikan dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Tribun Jabar/Isep Heri
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Film The Santri yang segera tayang di bioskop tanah air mendapat kritikan dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Orang nomor 2 di Jawa Barat ini menyayangkan adanya sejumlah adegan dalam sinematografi tersebut yang tidak sesuai dengan kehidupan dan suasana santri yang sesungguhnya saat mengenyam pendidikan di pesantren.

Uu mengaku sudah menyaksikan cuplikan film tersebut yang sudah beredar luas di media sosial.

Atas dasar itu, Uu menyayangkan sejumlah adegan dalam sinematografi karya Livi Zheng tersebut yang menurutnya tidak sesuai dengan tuntunan Islam seperti berpacaran dan adanya kedekatan fisik antara laki-laki dan perempuan.

"Saya melihat trailer film (The) Santri di youtube, saya merasa keberatan," kata Uu di Bandung, Selasa (17/9/2019).

Berlatar belakang santri yang lama mengenyam pendidikan di pondok pesantren, Uu mengaku memahami betul kehidupan dan aturan yang dijalani mereka sehari-hari.

Ini 7 Titik Kumpul Peserta Salat Subuh Berjamaah di Masjid Raya Jabar, Minggu 22 September 2019

"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan," kata Uu yang kini didaulat menjadi Panglima Santri Jawa Barat ini.

Tak hanya itu, Uu juga menyoroti sikap toleransi dalam film tersebut yang menurutnya kebablasan.

Jika film ini dibiarkan, Uu khawatir adanya penilaian berbeda dari masyarakat awam tentang kehidupan santri.

"Saya takut, oh ternyata santri itu begitu. Sekalipun saya sebagai orang pesantren belum melaksanakan sebagai santri teladan, tetapi santri tidak seperti di film itu," katanya.

Terlebih, menurutnya saat ini masyarakat banyak yang mengikuti kebiasaan dari apa yang mereka lihat.

"Kami khawatir kan sekarang ini tontonan suka dijadikan tuntunan. Itu berbahaya," katanya.

Apalagi, menurutnya santri merupakan calon ulama sehingga harus menjalani kehidupan yang benar-benar sesuai dengan tuntunan Islam.

"Santri itu sebagai penerus pejuangan ulama dalam menyampaikan ilmu agama. Ulama adalah penerus Rasul," katanya.

Uu menambahkan, tidak semua orang yang pernah mengenyam pendidikan pesantren bisa disebut santri.

Sebab, menurutnya santri adalah mereka yang mempelajari 12 ilmu pesantren seperti nahu, sorof, tauhid, fiqih, dan tasawuf.

"Sekalipun di pesantren, kalau tidak belajar itu, bukan santri," katanya.

Oleh karena itu, Uu berharap ada perbaikan dalam film tersebut sebelum beredar di bioskop.

Tagar #SaveSpongeBob Tiba-tiba Trending di Twitter, Ada Hubungannya dengan KPI?

"Kalau anak muda digambarkan seperti itu, silakan, tapi judul filmnya jangan santri. Kalau judulnya santri, adegannya jangan seperti itu," katanya.

Jika tidak ada perbaikan, dengan tegas Uu berharap film itu tidak ditayangkan ke masyarakat.

"Saya berharap film itu tidak tayang. Kalau tayang, judulnya jangan santri," kata Uu yang merupakan cucu dari KH Choer Affandi, pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya.

Film The Santri dibintangi sejumlah artis muda seperti Gus Azmi dan Wirda Mansur, putri da'i kondang Yusuf Mansur.

Menurut rencana, film ini akan mulai ditayangkan di bioskop pada 22 Oktober 2019 bertepatan dengan peringatan Hari Santri.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved