Blitar Bandung United

Ditahan Imbang PSMS Medan, Tim Satelit Persib Kian Dekat dengan Degradasi, Sulit Bertahan di Liga 2

Ditahan imbang PSMS Medan, tim satelit Persib Bandung kian dekat dengan degradasi. Blitar Bandung United sulit bertahan di Liga 2.

Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Pemain Blitar Bandung United FC, Puja Abdillah (kanan) berusaha menghindar pemain PSMS Medan, dalam laga lanjutan Liga 2 2019 wilayah Barat, di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (17/9/2019). Pertandingan berakhir imbang dengan skor (1-1). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peluang Blitar Bandung United untuk bertahan di Liga 2 2019 semakin menipis. Pasalnya, tim asuhan Budiman itu hanya mampu bermain imbang di kandang sendiri setelah PSMS Medan berhasil memaksakan skor 1-1.

Pada pertandingan yang di gelar di Stadion Siliwangi, Selasa (17/9/2019) itu, PSMS Medan unggul lebih dulu lewat sepakan keras, Rendi Saputra pada menit 63.

Blitar Bandung United baru berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih Wildan Ramdani pada menit 73.

Hasil ini, membuat Bandung Blitar United berada di posisi 11 dengan raihan 11 poin dari 16 kali berlaga. Sementara Ayam Kinantan naik ke posisi empat dengan 28 poin.

Dengan sisa lima pertandingan tersisa, Blitar Bandung United wajib meraih kemenangan untuk bisa bertahan di Liga 2 2020.

Namun, Blitar Bandung United juga harus menggantungkan nasibnya di tim yang berada di atas agar selamat dari jurang degradasi.

Pelatih Blitar Bandung United, Budiman, mengakui hasil pertandingan kontra PSMS Medan memang menjadikan peluang untuk lolos degradasi timnya semakin menipis.

Namun, ia akan berusaha keras agar Blitar Bandung United yang merupakan tim satelit Persib Bandung bisa selamat.

"Pertandingan tadi cukup menegangkan dan kami makin sulit untuk keluar zona degradasi. Tapi saya tetap berusaha di sisa pertandingan. Sebetulnya tadi kami mulai ada progress dari kemarin lawan Babel. Kemarin kami banyak peluang beberapa kali tapi tidak menghasilkan gol. Tapi satu gol dari PSMS karena pemain belakang kami kurang disiplin. Dia leluasa kontrol bola dan bisa shooting dan gol. Dan di akhir pertandingan alhamdulillah ada penalti dan gol," ujar Budiman dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

Untuk mewujudkan bertahan di Liga 2, Budiman telah mencatat apa saja yang harus diperbaiki dari timnya. Salah satu sorotan Budiman adalah soal penyelesaian akhir dan pertahanan.

"Untuk kami memperbaiki finishing karena ada beberapa kali peluang yang terjadi gol tapi tidak terjadi gol. Dan yang kedua terutama saat bertahan. Jadi transisi dari menyerang ke bertahan pemain harus paham. Tapi kualitas pemain kami cuma segini. Saya tidak bisa memperbaiki dan tidak bisa mengubah. Yang saya bisa lakukan adalah mengoptimalkan pemain yang ada," ucapnya.

Di tim lawan, Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra mensyukuri hasil imbang atas Bandung Blitar United. Meskipun target awal timnya adalah membawa pulang tiga poin.

"Target kami berangkat dari Medan membawa tiga poin pulang gagal. tapi satu poin pun tetap kami syukuri. Yang terpenting anak-anak selama 90 menit sudah berjuang, berkerja keras. Kemudian hasil akhirnya harus tetap kami syukuri," ujar Jafri Sastra dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.

Pada laga ini juga, terjadi penalti kontroversial pada menit 72. Rezam Baskoro yang mencoba memberikan umpan silang ke dalam kotak penalti terkena sentuhan tangan daei pemain bertahan PSMS Medan. Protes keras langsung dilayangkan para pemain PSMS Medan karena menanggap bola tidak menyentuh tangan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved