Unik, Mata Bocah di Bandung Ini Bisa Berubah 3 Warna, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Menurut sang ibu, Reni Nuryani, mata Ameli Anggraeni bisa berubah warna dari abu-abu, biru, hingga hitam.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Haryanto
Amelia Anggraeni (2), bocah yang warna bola matanya bisa berubah sewaktu-waktu 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang bocah bernama Amelia Anggraeni menjadi viral karena keunikan pada matanya.

Ia disebut-sebut memiliki mata yang warnanya bisa berubah-ubah dalam sehari.

Menurut sang ibu, Reni Nuryani, mata Ameli Anggraeni bisa berubah warna dari abu-abu, biru, hingga hitam.

Pada siang hari, warna mata Amelia Anggraeni kadang berwarna abu-abu hingga biru.

Namun, bila hari semakin malam maka warna mata Amelia Anggraeni berubah menjadi hitam.

Gejala yang dialami Amelia Anggraeni langka.

Terlebih bola mata berwarna abu-abu dan biru jarang ditemui di masyarakat Indonesia.

Di dunia, manusia pemilik mata berwarna terang adalah 45%.

Umumnya, penduduk Indonesia memiliki mata berwarna cokelat, cokelat tua, dan ada pula yang nyaris hitam.

Warna mata manusia ditentukan oleh bagian mata yang bernama iris, yaitu lingkaran warna-warni di sekitar pupil.

Warna mata ditentukan oleh sel pewarna yang disebut melanosit.

Tak hanya mata, melanosit juga menentukan warna kulit dan rambut.

Melansir dari hello sehat, sel melanosit berkumpul di depan atau belakang iris.

Sel melanosit itu terdiri dari dua jenis pigmen, yaitu eumelanin yang merupakan penghasil warna cokelat dan pheomelanin atau penghasil warna merah.

Semakin banyak eumelanin pada iris, maka semakin gelap warna mata.

Bola mata balita memiliki tiga warna
Bola mata balita memiliki tiga warna (Instagram/ijtijawabarat)

Mata yang aslinya berwarna terang, misalnya biru, hijau, ungu, hingga abu-abu terjadi karena sel melanosit menumpuk di belakang iris.

Cahaya yang diterima iris mata kemudian memantul balik, sehingga memberikan membuat kesan warna biru (atau warna terang lainnya) pada pupil mata.

Sementara itu, pupil yang berwarna gelap (cokelat pekat atau hitam) terjadi karena sel melanosit bertumpuk di lapisan terdepan iris, yang menyerap cahaya.

Selain itu, variasi warna mata juga ditentukan oleh berapa banyak pigmen melanin di dalam iris.

 Bukan Soflens! Bola Mata Balita di Bandung Asli Bisa Berubah Warna, Abu-abu Jadi Biru hingga Hitam

 Prilly Latuconsina Sempat Stress, Mata Bengkak, Hingga Terbanting ke Meja Saat Syuting Danur 3?

Mata biru dan hijau, misalnya, memiliki jumlah pigmen yang berbeda. 
Dilansir dari laman Livestrong, orang-orang yang bermata hijau memiliki lebih sedikit pigmen dibandingkan mata cokelat, namun lebih banyak daripada orang bermata biru.

Ada pula bagian iris tertentu yang tidak berpigmen.

Warna hijau adalah warna mata yang paling langka di dunia.

Diperkirakan hanya sekitar 2% dari populasi manusia yang memiliki mata berwarna hijau.

Seperti banyak sifat lainnya, jumlah dan jenis pigmen melanin dalam mata Anda dikendalikan oleh genetik turunan orangtua Anda.

Ilustrasi Mata Panda.
Ilustrasi Mata Panda. (charlottesbook.com)

Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Manfred Kayser, seorang profesor di bidang forensik molekul asal Erasmus University Medical Centre Rotterdam, sejauh ini ada 11 gen yang berperan menentukan warna kedua mata manusia.

Meski pemilik mata berwarna biru langka di Indonesia, ada tiga daerah yang penduduknya memiliki mata berwarna terang.

Tiga daerah tersebut adalah Lamno di Aceh, Pulau Siompu di Sulawesi Tenggara, dan Lingon di Maluku.

Warga Lamno dikenal memiliki ciri fisik yang mirip bangsa Eropa.

Tak heran, mata mereka juga berwarna biru.

Hal tersebut diduga disebabkan karena penduduk Lamno masih keturunan bangsa Portugis yang sempat datang ke Indonesia pada zaman dulu.

 Pemain Persib Bandung Kevin van Kippersluis Tak Sabar Laga Tandang Perdananya

Sama seperti warga Lamno, penduduk Pulau Siompu juga bermata biru.

Penduduk setempat menyebut daerah mereka merupakan salah satu tempat singgah pelaut Portugis.

Seorang perempuan bernama Ariska Dala memiliki warna biru gelap namun kulitnya sawo matang seperti orang Indonesia.

Ayah Ariska, La Dala juga bermata biru.

Fisiknya khas ornag Eropa, berkulit terang dan berhidung mancung.

Rambutnya yang belum beruban berwarna pirang.

La Dala mengatakan keluarganya memang memiliki darah Portugis.

Namun, dari keenam anak La Dala, hanya Ariska saja yang bermata biru.

Suku Lingon yang menetap di belantara Halmahera, Maluku memiliki mata biru dan berkulit putih.

Mereka juga disebut memiliki perawakan yang lebih besar dari ukuran tubuh orang Indonesia pada umumnya.

Suku Lingon bukanlah suku yang berasal dari ras Weddoid, Melanesia, Polinesia, ataupun Mongoloid seperti kebanyakan penduduk di Halmahera.

Gunung Ibu yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara meletus pada Sabtu (12/1/2019), pukul 17.12 WIT.
Gunung Ibu yang berada di Halmahera Barat, Maluku Utara meletus pada Sabtu (12/1/2019), pukul 17.12 WIT. (Istimewa)

Suku ini justru termasuk dalam ras kaukasoid, sehingga tampilan fisik mereka menyerupai orang Eropa.

Konon beberapa ratus tahun yang lalu, ada sebuah kapal Eropa yang karam dan tenggelam di perairan Halmahera.

Beberapa penumpang yang selamat dan terdampar di pulau ini kemudian menetap di pulau ini.

Hal itulah yang diduga menjadikan orang Eropa tersebut sebagai asal-usul nenek moyang Suku Lingon.

Mereka menetap selama ratusan tahun, kemudian mulai membentuk kelompok suku sendiri.

Ada dugaan bahwa suku Lingon sebenarnya sudah punah, meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan hal tersebut.

Ada pula yang mengatakan bahwa orang suku Lingon sudah berbaur dengan suku-suku lain di Kepulauan Maluku.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved